Fraksi GRS Angkat Suara, Minta Pj Bupati Buru Jangan Remehkan DPRD
BERITABETA.COM, Namlea - Ketua Fraksi Gerakan Rakyat Sejahtera (GRS), DPRD Kabupaten Buru, Muh Rustam Fadly Tukuboya, menyampaikan peringatan kepada Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy dan jajaran eksekutif, agar jangan lagi meremehkan lembaga wakil rakyat.
Peringatan ini disampaikan Rustam Fadly Tukuboya menyikapi sikap mbalelo Djalaludin Salampessy dan pihak eksekutif yang tidak menghadiri rapat lintas komisi pada Rabu siang (16/11/2022).
Mengawali pendapatnya, Tukuboya selaku pribadi maupun pimpinan Fraksi GRS, menyampaikan rasa kekecewaan yang sangat mendalam atas kondisi hari itu.
Rapat seharusnya rapat berjalan dengan baik bila dihadiri Penjabat Bupati, Sekda, dan jajaran eksekutif di pertemuan yang telah diagendakan.
Menurut Tukuboya, sesuai undangan yang diedarkan, rapat bersama tersebut sangat penting, karena ada yang harus dibicarakan di lembaga DPRD.
Selaku pimpinan fraksi, GRS telah menyampaikan sikap kepada Pimpinan Dewan, agar DPRD harus bersikap tegas dan keras terhadap kondisi yang terjadi agar dewan jangan lagi diremehkan.
"Ini sudah jelas DPRD diremehkan. Lembaga ini diremehkan,'cetus Tukuboya.
Padahal kata Tukuboya, yang mau dibicarakan dalam rapat adalah menyangkut kepentingan rakyat dan bukan kepentingan pribadi anggota dewan.
Untuk itu, pimpinan Fraksi GRS menyampaikan rasa kekecewaan terhadap Penjabat Bupati, TAPD dan beberapa pimpinan OPD yang diundang dalam rapat ini.
Berlandas kekecewaan yang mendalam ini, disarankan agar hal-hal yang menyangkut kepentingan rakyat, jangan lagi dibicarakan lewat coffe break bersama Penjabat Bupati dengan pihak eksekutif.
“Ini ibarat masuk telinga kanan lalu keluar di telingan kiri, kalau apa yang dibicarakan dalam suasana coffe break nanti akan dilupakan begitu saja,” tegasnya
Tukuboya menambahkan, DPRD harus bersikap tegas membicarakan seluruh kepentingan rakyat hanya di forum-forum formal, seperti rapat - rapat ini.
"Nanti kita ngomong di forum tidak formal, juga tidak akan berjalan. Jadi seharusnya lembaga punya wibawa, punya marwah untuk membicarakan hal-hal yang sifatnya penting. Karena itu harus ada sikap keras dari FPRD dan seluruh fraksi," tutup Tukuboya (*)
Pewarta : Abd. Rasyid T