BERITABETA.COM, Ambon – Keputusan mantan Ketua DPRD Kabupaten Maluku Tengah Ibrahim Ruhunussa hijrah dari Partai Gerindra dan gabung bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP sudah bulat. Statusnya sebagai anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah periode 2019-2024, juga rela di PAW oleh partai Gerindra.

Hal tersebut disampaikannya kepada Beritabeta.com melalui WhatsApp Minggu malam, (07/08/2022).

Ibrahim menjelaskan, keputusannya untuk hijrah alias hengkang dari partai Gerindra dan bergabung dengan partai berlambang Banteng Moncong Putih alias Wong Cilik, hal itu sudah dipetimbangkannya sejak jauh hari. Pilihan politik ini sudah bulat.

“Ini pilihan politik pribadi, dan bukan karena desakan, paksaan dari pihak manapun,” tegasnya.

Mengenai Pergantian Antar Waktu atau PAW selaku anggota DPRD Kabupaten Maluku (Malteng), hal tersebut di serahkan sepenuhnya ke partai Gerindra untuk memprosesnya sesuai mekanisme UU.

“Karena saya bukan lagi kader partai Gerindra. Insya’Allah saya akan mengajukan permohonan. Dan kalau disetujui untuk bergabung dengan PDI-P, ini bagian dari konsisten saya untuk meninggalkan pak Hendrik dan kawan-kawan yang hebat,” tuturnya.

Ia memberi waktu jika sampai September 2022 proses PAW belum final, maka hal tersebut akan disampaikannya secara tertulis pada 9 September, atau bertepatan dengan satu hari akhir masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Malukun Tengah.

Saat itu, dirinya sudah tidak akan menerima hak berupa gaji dan apapun selaku anggota DPRD Maluku Tengah.

“Semua itu akan saya kembalikan ke kas negara sebagai sebuah komitmen pada saat konferensi pers di Negeri Seith. Paling lambat bulan Sepetember saya akan meninggalkan aktivitas di DPRD Malteng. Saya tidak akan menghinati komitmen,”tegasnya.

IR [sapaan akrab Ibrahim Ruhunussa], kemudian mengutip pernyataan Thomas Carlyle, penulis satir dari Skotlandia yang juga sejarawan, dan guru pada era Victoria.

Pada 1847, kata dia, Thomas Carlyle menyatakan sejarah adalah sesuatu yang universal. Sejarah merupakan apa yang telah dicapai manusia di dunia ini, dan sejarah berada di dasar orang-orang hebat yang telah bekerja keras di dunia.

“Dalam pernyataannya ini, Thomas Carlyle setuju pemimpin hebat adalah mereka yang sudah diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan mental yang kuat,” kata IR meniru pernyataan Thomas Carlyle.

IR berterima kasih kepada berbagai pihak yang dalam sepekan terakhir telah memperbicangkan atau membahas dinamika mengenai sikap politiknya pindah dari partai Gerindra dan gabung bersama PDI-P.

“Terimakasih kepada semua pihak dalam yang mana dalam seminggu ini telah membahas khusus tentang dinamika saya di politik,”timpalnya.

Tentunya, lanjut dia, yang baik menjadi pegangan, dan yang tidak baik akan dijadikannya sebagai ikhtiar. Kemudian segala masukan yang positif akan menjadi pertimbangan berharga baginya.

“Terima kasih kepada semua pihak yang telah membahas khusus tentang dinamika saya di politik,” pungkas mantan Presiden Mahasiswa IAIN Ambon ini.   (*)

 

Editor : Samad Vanath Sallatalohy