BERITABETA.COM, Ambon — Suasana hangat terasa di tengah pertemuan jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Silo, ketika Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, duduk bersama warga membicarakan satu hal penting: menjaga perdamaian.

Bodewin mengaku bersyukur dan berterima kasih atas inisiatif jemaat yang menggelar dialog ini. Baginya, forum semacam ini adalah cara efektif untuk membangun rasa damai yang kokoh di Maluku.

“Dengan duduk berdiskusi seperti ini, kita membuka ruang pemahaman tentang bagaimana bertugas memastikan Ambon damai, Maluku damai, dan Indonesia damai,” ujarnya.

Ia menyebut, pemerintah kota akan terus menumbuhkan rasa kebersamaan lewat pemenuhan kebutuhan masyarakat secara adil. Respons cepat, kata dia, dan ruang yang luas bagi warga menyampaikan aspirasi menjadi kunci. “Semua harus merasa diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya.

Bagi Bodewin, dialog ini juga membuka cakrawala baru bagi pemerintah kota untuk menggelar kegiatan serupa secara masif di berbagai tempat.

Nada apresiasi serupa datang dari Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Maluku, Kasrul Selang. Ia menyebut kegiatan ini “kekinian” sekaligus tepat momentum, mengingat Maluku sedang merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

“Di provinsi, kami bawa tagline merajut harmoni, membangun negeri,” katanya.

Kasrul mengajak semua pihak memanfaatkan momen-momen besar—ulang tahun provinsi, kota, atau GPM—sebagai ajang membangun kebersamaan sekaligus menggerakkan ekonomi. “Kalau banyak orang berkegiatan, dampak ekonomi juga terasa, terutama bagi UMKM,” ujarnya.

Pertemuan di jemaat GPM Silo hari itu pun menjadi lebih dari sekadar dialog. Ia menjadi pengingat bahwa menjaga perdamaian tidak hanya soal kata-kata, tapi juga aksi bersama.

Pewarta: Febby Sahupala