BERITABETA.COM, Ambon – Pembangunan gedung Sitanala Learning Center (SLC) Gereja Protestan Maluku, di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon resmi dimulai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Pj Wali kota Ambon Bodewin Watimena dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, Minggu (30/7/2023).

Bodewin Watimena  dalam sambutannya menyampaikan doa dan harapannya yang sama agar pembangunan tersebut berlangsung lancar, dan dapat tuntas sesuai target ke depannya.

Sitanala Learning Center Gereja Protestan Maluku merupakan impian semua masyarakat Maluku, terkhusus Kota Ambon untuk mendukung pendidikan yang lebih berkualitas.

"Pembangunan sitanala Learning Center Gereja Protestan Maluku  (SLC ) GPM merupakan impian seluruh warga masyarakat khususnya warga GPM untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” ungkap Wattimena.

Menuruitnya, SLC akan menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan jenjang dasar dan menengah yang tentunya akan mendorong peningkatan kualitas pendidikan, baik tingkat partisipasi sekolah maupun pada kualitas kelulusannya di Provinsi Maluku dan Kota Ambon.

Bodewin menambahkan pendidikan yang layak akan menjadi pondasi untuk masa depan yang jauh lebih baik bagi setiap anak di negeri ini dan akan mampu mengubah kegelapan menjadi cahaya. Teristimewa dalam upaya Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.

"Atas nama Pemerintah Kota Ambon,  kami ucapkan selamat datang kepada bapak Menteri dan seluruh jajaran di Kota Ambon Manise, dan kami mengucapkan terima kasih atas dukungannya untuk pembangunan SLC ini,"ucap Bodewin.

Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse selaku Ketua panitia pembangunan dalam laporannya menyebutkan SLC GPM, akan dibangun pada lokasi Rehobot dengan luas lahan 3.268 meter bujur sangkar. Dan dalam rencana, akan dibangun beberapa gedung, diantaranya, kantor dan aula, laboratorium, perpustakaan dan asrama siswa YPPK dokter JB Sitanala.

"SLC GPM sebagai wahana edukasi yang mewadahi bermacam kegiatan belajar. Sekolah ini juga menyediakan fasilitas yang menawarkan akses kepada sumber-sumber pembelajaran berupa komputer, perpustakaan akses internet dan lain-lain sebagainya,"kata Sekkot.

Menurut Sekkot, layanan pendidikan ini adalah langkah sistematis dengan menyediakan fasilitas pendidikan terbaru untuk menjangkau dan membuka akses bagi anak-anak di 32 cabang dari 34 Klasis atau 770 jemaat yang tersebar pada 413 sekolah di Maluku dan Maluku Utara yang terbagi dalam 7 PAUD,41 Taman Kanak-kanak, 310 SD, 42 SMP, 12 SMA dan 1 SMK.

"Pembangunan SLC GPM ini dalam rangka mensukseskan pembangunan sumber daya manusia melalui dunia pendidikan. Karena GPM  menyadariakan pentingnya  memajukan pendidikan dan fasilitas pendidikan menjadi kunci utama untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga berkarakter,"ujarnya (*)

Pewarta: Febby Sahupala