BERITABETA.COM, Ambon – Operasi yustisi protokol kesehatan yang dilakukan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon, berhasil menjaring sebanyak 200 warga Kota Ambon yang tidak menggunakan masker pada, Selasa (15/12/2020).

Dari jumlah pelanggar protokol kesehatan itu, empat warga diantaranya dinyatakan reaktif setelah menjalani rapid test.

“Ada sebanyak 200 warga tak memakai masker. Dan yang terjaring dan harus menerima sanksi melakukan rapid tes di tempat hasilnya, 196 orang non reaktif, sisanya empat orang reaktif,” ungkap Walikota Ambon Richard Louhenapessy kepada wartawan di Kantor Balai Kota Ambon, Rabu (16/12/20).

Empat orang warga yang reaktif itu, kata Walikota, langsung dibawa ke Puskesmas Valentine Ambon, untuk menjalani proses swab test.

“Ini membuktikan bahwa pemerintah kota  Ambon sangat tegas bagi pelanggar protokol kesehatan,”tandas Richard.

Menurutnya, jika nanti hasil swab test mereka positif Covid-19, maka langsung dikarantina pada RS Lapangan milik pemerintah kota (Pemkot) Ambon. Kalau negatif bisa kembali beraktivitas namun tetap taat protokol kesehatan.

Richard menjelaskan Pemkot Ambon, sangat serius dalam menekan angka terkonfirmasi positif Covid-19. Untuk itu, terkait alat rapid test, sudah disediakan cukup terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

“Kalau alat rapid test, kita punya cukup. Itu memang pemerintah sudah siapkan alatnya jadi ketersediaannya masih ada dan gratis. Kalau tes mandiri memang beda karena harus bayar,”jelas Richard.

“Kita fokusnya di semua titik, seperti ada yang di kawasan Galala, Belakang Soya, Talake, Batu Meja, dan semua tempat yang memang menjadi pintu masuk Kota Ambon,”jelas Richard.

Masyarakat Harus Patuhi 4M

Sebelumnya, Koordinator Bidang Aktivitas Kerja, Satgas Covid-19 Kota Ambon, Benny Selanno, mememinta kepada masyarakat agar dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Ambon, harus terus mematuhi protokol kesehatan 4M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, dan Memakai Masker).

“Sampai dengan sekarang, situasi kita bisa dibilang rawan karena masih berada dalam zona orange. Makanya, 4M itu jangan sampai tidak dipatuhi,” ungkap Selanno.

Selanno mengatakan Pemkot Ambon melalui Satgas Covid-19 masih terus berupaya agar penerapan 4M, dapat menjadi gaya hidup baru di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

“Makanya, jangan heran kalau Satgas Covid-19 terus melakukan Operasi Yustisi. Target dalam Operasi hanya satu, yakni menciptakan kesadaran masyarakat dalam meminimalisir penyebaran corona,”kata Selanno.

Operasi Yustisi Protokol Kesehatan, akan terus dilakukan  tanpa mengenal waktu. Bahkan dihari libur pun tim terus bergerak untuk menghimbau masyarakat.

Ia mengaku, terkait dengan perkembangan masyarakat Kota Ambon sejauh ini kalau melihat dari segi memakai masker bisa dibilang hampir sebagian besar warga telah sadar.

Selanno menjelaskan masyarakat sudah mulai terbiasa memakai masker ketika beraktivitas diluar rumah. Yang masih minim itu adalah, penerapan jaga jarak didalam kendaraan seperti Angkutan Kota (Angkot), dan mobil pribadi.

“Dalam upaya menyadarkan masyarakat untuk menjaga jarak, Walikota Ambon, Richard Louhanapessy telah memberikan himbauan agar Dinas Perhubungan (Dishub), melakukan operasi secara mobile, “tutup Selanno (BB-YP)