BERITABETA.COM, Namlea – Selain kota Ambon, di kota Namlea Kabupaten Buru, kini gencar dilakukan tracing dengan menguji sejumlah warga melalui rapid test. Sabtu, (9/5/2020) dari rapid test yang dilakukan tim medis ditemukan ada pasangan suami istri (pasutri) yang hasilnya reaktif.

Meraka adalah YTA dan suaminya JS. Keduanya anak dan menantu dari PDP berinisial AS (70) yang sedang dirawat di ruang isolasi RSU Lala Namlea. Pascaorang tua mereka dirawat dan ditetapkan berstatus PDP, tim medis kemudian melakukan rapid test dan hasilnya reaktif positif.

Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim yang dihubungi Sabtu malam menjelaskan, kendati suami -istri ini rapid test reaktif, keduanya sehat sehingga hanya masuk  kategori OTG dan keduanya kini  masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP).

“Mereka tidak ada gejala,”jelas Nani Rahim.

Setelah rapid test reaktif, JS sejak Sabtu siang telah menjalani karantina di Penginapan Silta. Sedangkan istrinya sementara masih di RSU dan akan karantina mandiri di rumah saja.

Satgas Covid 19 Kabupaten Buru dan pihak rumah sakit juga bertindak sigap dan terukur dengan melakukan rapid test pada rekan-rekan YTA yang bertugas bersama di Ruang HCU RSU Lala.Telah selesai di-rapid test pada Sabtu sore dan hasilnya semua negatif.

Sementara itu, informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, sebelumnya SA sempat dibawa ke rumah sakit dengan keluhan deman, batuk, dan sesak nafas, satu keluarga di dalam rumah ini dikabarkan sempat sakit batuk pilek dan deman. Yang lain sembuh dan hanya AS saja yang masih sakit.

Seminggu dirawat di rumah, sakit SA tidak kunjung sembuh , sehingga anaknya yang juga seorang perawat di ruang HCU beserta keluarga memutuskan membawa bapaknya ke RSU Lala tanggal 6 Mei siang dengan keluhan demam, sesak napas dan batuk.

Saat masuk di UGD dan jalani perawatan di bangsal kelas, pasien AS hipertensi dan suhu badan 36,4 C,    Pernapasan  24 x permenit,  Saturasi Oksigen Dalam Darah ( SPO2 73 X Permenit ).

Dokter Ahli Penyakit yang merawatnya mencatat kondisi pasien selama perawatan di ruang kelas, menggunakan Oksigen (02) 7 – 9 liter per menit, tensi darah 160 /100 dan nadinya 114 per menit.

Karena sakit AS tidak kunjung membaik, ada kecurigaan YBS terinfeksi, sehingga pemeriksaan dilakukan dengan rapid test. Hasilnya reaktif positif.

SA dirawat dengan kondisi SP02 (Saturasi Oksigen dalam Darah) rendah, sehingga dokter yang merawatnya memberikan pertimbangan agar segera dirujuk ke Ambon sebelum kondisinya semakin lemah.

Menurut Nani Rahim, tracing terhadap seluruh keluarga SA di dalam rumah akan berlanjut Minggu (10/5/2020). Istri SA bersama dua orang cucu dan satu pembantu juga akan di-rapid test guna memastikan mereka dalam keadaan sehat atau imun tubuh lagi reaktif melawan virus yang mulai bersarang di badan.(BB-DUL)