BERITABETA.COM, Bula — Badan Pengurus Cabang [BPC] Himpunan Pengusaha Muda Indonesia [HIPMI] Kabupaten Seram Bagian Timur [SBT] menilai kehadiran Alfamidi dan Indomaret jadi peluang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah [PAD].

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang [Kabid] Investasi BPC HIPMI Kabupaten SBT, Musa Rumakey kepada beritabeta.com di Bula, Selasa (24/5/2022).

Musa membeberkan, kehadiran PT Midi Utama Indonesia Tbk dan PT Indomarco Prismatama untuk melakukan ekspansi bisnis retail minimarket itu sangat membawa dampak positif untuk daerah.

"Kita belajar dari beberapa kota di Indonesia yang menerima kehadiran bisnis ini telah memberi dampak baik untuk daerahnya. Untuk itu, HIPMI SBT sangat menerima kehadiran Alfamidi dan Indomaret di Kabupaten SBT," bebernya.

Untuk itu, alumni Universitas Pattimura [Unpatti] Ambon ini menyarankan kepada Pemerintah Daerah [Pemda] SBT untuk membuka diri menerima Alfamidi dan Indomaret berinvestasi di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.

"Sebenarnya ini satu peluang, sehingga Pemda SBT harus memberikan kesempatan bagi pihak lain berinvestasi di daerah," ucapnya.

Mantan Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam [HMI] Cabang Ambon ini mengaku, selain menyumbang PAD, kehadiran Alfamidi dan Indomaret juga ikut menyerap lapangan kerja bagi anak muda SBT yang masih menganggur.

"Selaku anak muda SBT, kami berharap dengan kehadiran Alfamidi dan Indomaret ini, jangan sampai terhambat. Ini keuntungan bagi daerah," pungkasnya.

Secara terpisah, salah satu pengusaha Sembako di Kota Bula, Naufal Dedi Aritonang Lessy menyambut baik rencana kehadiran Alfamidi dan Indomaret untuk beroperasi di daerah itu.

Dedi berujar, kalau masyarakat SBT tertutup terhadap kehadiran investor [PT Midi Utama Indonesia Tbk dan PT Indomarco Prismatama] yang menjadikan SBT sebagai target operasi, akan membuat investor lain tidak berani berinvestasi di SBT.

"Adanya alfamidi dan Indomaret ini, Insha Allah akan membuat investor-investor yang lain berbondong-bondong datang di SBT," ujar Naufal Dedi Aritonang Lessy dalam video yang diunggah di akun facebooknya.

Untuk itu, dia menyarankan kepada Pemda setempat untuk memberi izin kepada dua bisnis minimarket itu untuk beroperasi di SBT, karen dinilai memberi dampak positif yang besar terhadap masyarakat dan daerah.

"Penyerapan tenaga kerja misalnya, satu toko [Alfamidi atau Indomaret] yang saya lihat di Kota Ambon itu bisa enam sampai tujuh karyawan. Kalau dia buka 10 gerai, berapa penyerapan tenaga kerjanya. Kemudian perputaran ekonominya," tandasnya.

Dengan keberadaan Alfamidi dan Indomaret sudah pasti terjadi persaingan, sehingga sebagai pengusaha tidak harus takut dengan persaingan bisnis, namun harus memikirkan bagaimana caranya menghadapi persaingan itu.

"Ini membuat kita akan bersaing secara sehat. Ternya di Alfamidi dan Indomaret itu memang nyaman, kita harus bikin toko kita senyaman mungkin. Dengan pelayanan yang ramah, harga yang terjangkau," terangnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi