BERITABETA.COM, Ambon – Sekretaris Kota (Sekkot) Ambon, Agus Ririmasse mengungkap kondisi inflasi di Kota Ambon lebih tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia.

Ia menyebut melalui data yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Year on Year berada di angka 4,61 persen, sementara Month to Month per Mei 2024 lalu tercatat 2,83 persen.

“Inflasi di kota ini kita cukup tinggi dengan perhitungan data seluruh Indonesia, Kota Ambon urutan pertama,” kata Ririmasse di halaman parkiran Balai Kota, Jumat (7/6/24).

Menyikapi hal ini, Sekkot  meminta kepada tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Kota Ambon, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdaganagan (Disperindag) agar melakukan tindak cepat untuk memantau bergerakan harga Sembako di pasar, termasuk komoditi pasar penyumbang inflasi di kota ini.

“Setiap hari kita harus mengecek stok beras di Bulog dan distributor, berikut juga dengan stok minyak, bawang, tomat, dan sayur,” tuturnya.

Selain itu, kata dia penyebab naiknya inflasi juga dikarenakan keadaan cuaca Kota Ambon yang memasuki musim penghujan sehingga mengakibatkan beberapa komoditi pasar seperti sayur, dan juga ikan menjadi pemasok besar angka inflasi bagi kota.

“Kondisi alam kita yang membuat seperti ini, harga ikan di kota ini juga sementara mahal dikarenakan nelayan tidak melaut, sehingga Banda menjadi pemasok sementara, dan berdampak pada harganya yang melambung tinggi,”terangnya.

Ia juga berharap TPID untuk sigap agar inflasi dikota ini akan kembali turun.

“Saya minta tim TPID untuk bekerja keras saya minta OPD teknis untuk melaporkan tiap hari kepada Bapak Pj Wali Kota, Dominggus. N. Kaya,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Disperindag Kota Ambon, Josi Loppies,ketika dihubungi Tim Media Center,  menjelaskan bahwa pihaknya melaksanakan Operasi Pasar dalam rangka antisipasi Inflasi kota Ambon yang tinggi.

“Operasi pasar dilakukan dari hari Senin (3/6/24) lalu hingga hari ini Jumat (7/6/24) lokasinya di pasar Mardika, namun karena kondisi hujan kita pindahkan ke Pattimura Park,” ujarnya.

Loppies menjelaskan komoditi yang dijual antara lain beras, minyak goreng, telur yang saat ini mengalami kenaikan harga di pasaran (*)

Editor : Redaksi