Catatan : Dhino Pattisahusiwa (Jurnalis Beritabeta.com)

Publik tanah air baru saja menyaksikan laga Timnas Indonesia Vs Timnas Irak di babak kualifikasi Piala Dunia 2026.  Stadion Gelora Bung Karno seakan dibungkam Singa Mesopotania setelah gawang Timnas Indonesia dua kali dibobol Timnas Irak.

Sepakan Aymen Hussien pada menit ke-54 lewat kotak penalti dan Ali Jasim yang memanfaatkan kelalaian Ernando Ari di menit ke-88, menjadi puncak kekalahan tim asuhan Shin Tae-yong.

Asa pecinta sepak bola Indonesia pun terasa redup. Meskipun peluang Garuda tetap ada untuk menuju putaran ketiga, namun  Thom Haye dan kawan-kawan kembali gagal membungkam pasukan asuhan  Jesus Casas.

Dilihat  dari rangkin FIFA kedua tim, kemenangan Timnas Irak yang kini menduduki rangking ke-68 FIFA, memang sangat wajar.

Setidaknya Timnas Irak sudah teruji dari sisi mental dan pengalaman tanding bahkan kekompakan, dibanding dengan Timnas Indonesia yang kini menempati rangking FIFA 134 dan masih dalam proses mencari formasi terbaik setelah menghimpun pemain-pemain muda dari sejumlah klub.

Namun, sepak bola tak bisa hanya melihat soal rangking. Pasalnya semua kemungkinan bisa saja terjadi. Jika menilik jalannya laga kedua tim, serasa Garuda bermain cukup gemilang dan mampu mengimbangi permainan anak buah Jesus Casas.

Tapi, soal mental tanding memang tak bisa disangkal. Timnas Indonesia yang diawaki sejumlah pemain abroad harus mengakui kelebihan Singa Mesopotania. Sepertinya kelemahan Garuda masih di sudut yang sama. Lini belakang Garuda kerap menjadi blunder.

Tak bisa disangkal, sepak bola memang merupakan permainan tim yang harus dijaga ritme, solidaritas punggawa dengan skill serta semangat juang yang tinggi.

Ini  menjadi hal yang mutlak dilakukan. Jika ada satu saja pemain yang lalai memainkan perannya, maka petaka kapan saja bisa terjadi.

Bila dirunut dari sejumlah kegagalan yang dialami Timnas Indonesia, maka satu sosok yang kerap menjadi pemicu petaka itu adalah Jordi Amat. Vonis ini bukan tanpa alasan.

Tercatat pemaian kelahiran Spanyol 21 Maret  1992 ini,  sudah empat kali membuat blunder yang bertakibat petaka bagi Timnas Indonesia di beberapa laga penting.

Saat melawan Timnas Irak pada Kualifikasi Piala Dunia yang berlangsung  di Stadion Internasional Basra, 11 November 2023, Amat membuat blunder dengan sundulan bola (gol bunuh diri) yang mengakibatkan gawang yang dijaga Ernando Ari jebol.

Hal yang sama juga terjadi saat melawan Filipina di laga kualifikasi Piala Dunia, 21 November 2023,  Amat gagal melakukan kontrol bola yang berakibat Patrick Reichelt menjebol gawang Timnas Indonesia pada menit ke-23.