Ini Alasan Kenapa di Gambar Kaleng Khong Guan Tak Ada Ayah
BERITABETA.COM – Hari Raya Idul Fitri menjadi momen yang paling berharga bagi setiap keluarga. Pengalaman setiap keluarga pasti berbeda dalam mengisi hari fitra yang disebut hari ‘kemenangan’ itu.
Satu hal yang hampir tak luput dan paling berkesan di hari raya atau leberan itu adalah kaleng biskuit Khong Guan. Meski bukan Lebaran sekalipun, kaleng biskuit ini juga sering digunakan sebagai wadah berbagai jenis makanan.
Hal yang paling melegenda dan menjadi familiar dari setiap keluarga adalah tampilan kaleng biskuit Khong Guan dengan lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.
Tampilan kaleng Khong Guan ini begitu lama menuai tanya setiap penikmatnya. Kenapa tak ada ayah dalam lukisan itu?. Bagaimana kisah pembuatan lukisan keluarga Khong Guan?
Dikutip dari Kompas.com, pelukis gambar Khong Guan adalah Bernardus Prasodjo. Dalam sebuah video yang diunggah ANTARA News di YouTube, Bernardus menuturkan alasan tidak adanya sosok ayah dalam gambar tersebut.
Bernadus mengaku, sebenarnya dia tidak tahu persis alasan ketiadaan sosok ayah dalam gambar itu. Meski demikian ia memiliki sebuah teori.
"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ. Karena yang belanja ibunya kok," jawab Bernardus.
Bernardus pun menuturkan proses pembuatan gambar itu. Awalnya ia membuat sketsa dengan komposisi gambar sesuai pesanan.
"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," tutur Bernardus.
Cerita pembuatan gambar Lukisan itu dia buat sekitar tahun 1970-an. Waktu itu, dia mendapat pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film.
"Mereka pesan banyak sekali gambar ke saya. Salah satunya Khong Guan itu," kata Bernardus.
Adapun inspirasinya adalah sebuah potongan gambar dari sebuah majalah yang sudah lusuh. Dia diberi contoh gambar itu, lalu mengikuti arahan yang diberikan pihak pemesan agar sesuai dengan keinginan mereka.
Menurut Bernardus, gambar yang sampai saat ini menghiasi kaleng biskuit Khong Guan itu tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.
"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," papar dia.
Awal karier Bernadus Bernardus menuturkan dia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak menjalani kuliah di Institut Teknologi Bandung. "Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," kata dia.