BERITABETA.COM, Jakarta – Anggota Fraksi PKS DPR RI, Saadiah Uluputty mengatakan dukungannya atas  penunjukan Guru Besar Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Tutuka Ariadji sebagai Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Penunjukan Tutuka oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai sangat tepat, karena yang bersangkutan dinilai memiliki latar belakang disiplin ilmu yang mumpuni.

“Kualifikasi pendidikannya beliau adalah gelar master dan doktor di Texas A&M University, Amerika Serikat pada tahun 1994 dan 1996, serta menyelesaikan gelar sarjana S1-nya di ITB pada tahun 1988. Saya kira penunjukan beliau sangat tepat,” tandas Uluputty dalam keterangan persnya kepada beritabeta.com, Jumat (6/11/2020).

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengatakan, dari sisi organisasi profesional, Prof Tutuka pernah menjadi Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) periode 2016-2019. Selain itu, kata dia, pengalaman di bidang Migas, pernah menjadi Wakil Ketua Tim Pemantauan Peningkatan Produksi Migas-Kementrian ESDM pada 2011-2012.

Untuk itu, kata Anggota DPR RI asal Maluku ini, dirinya bersama Fraksi PKS sangat mendukung penunjukan pria kelahiran Solo 26 Agustus 1964 ini, sebagai Dirjen Migas.

“Saya dan Fraksi PKS melihat Prof Aji tepat memimpin Dirjen Migas, baik dari segi pendidikan maupun pengalamannya. Oleh karena itu Fraksi PKS berharap Prof Aji bisa bekerja keras dalam memperbaiki kinerja produksi migas Indonesia kedepan,” tandasnya.

Saadiah juga meminta kehadiran Prof Tutuka ini akan mampu menyelesaikan  berfbagai persoalan termasuk di dalamnya untuk mega proyek Blok Masela.

“Saya sangat berharap agar ada  perhatian dan penanganan khusus. Banyak problem yang harus diselesaikan. Terutama rencana hengkangnya Shell dari proyek Masela,” bebernya.

Menurut Saadiah, keberlangsungan proyek Blok Masela harus dicarikan solusi segera agar jadwal Blok Masela  bisa on the track sesuai rencana. Perlu disiapkan juga perencanaan produksi dan infrastrukturnya agar pemanfaatan gas masela ini untuk kepentingan dalam negeri dapat ditingkatkan.

“Jangan sampai produksi gas masela nanti lebih banyak diekspor daripada dinikmati oleh rakyat kita sandiri,”urainya.

Seperti diketahui,  Tutuka sebelumnya juga menjadi Asisten Pembantu Rektor Bidang Akademik ITB pada 1997-2001. Ia kemudian,  diangkat menjadi Sekretaris Departemen TM ITB pada 2003. Kemudian, ia menjadi Sekretaris Prodi S2/S3 TM ITB periode 2005-2006. Karirnya pun semakin menjanjikan di ITB.

Tutuka ditunjuk menjadi Direktur Politeknik Balikpapan pada 2006 hingga 2008. Setelah itu, ia menjadi Sekretaris Prodi Pasca Sarjana TM ITB pada 2009-2010.

Di luar pekerjaannya di ITB, ia juga mengikuti beberapa organisasi. Tutuka pernah mengikuti Kepanitiaan Simposium dan Kongres IATMI periode1989-1990, 2002-2004, 2004-2006, lalu Dewan Pakar IATMI periode 2010-2012 dan 2012-2014.

Tutuka juga sempat menjabat sebagai Anggota Majelis Layanan Insinyur-Persatuan Insinyur Indonesia (MLIPII), dan Ketua Tim Persiapan Program Profesi Insinyur ITB pada 2016 (BB-DIO)