Jadi Agenda Tahunan, Gubernur Maluku : Tradisi Adat Pukul Sapu Harus Terus Dikembangkan

BERITABETA.COM, Ambon - Tradisi adat pukul sapu lidi di Negeri Mamala dan Morela, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) pada 7 Syawal atau tujuh hari setelah perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah sudah menjadi agenda tahunan di kedua negeri itu.
Tradisi adat pukul sapu lidi di Negeri Mamala berlangsung di Stadion Mini Hatusela Negeri Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (17/4/2024) sore.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Gubernur Maluku Murad Ismail yang di dampingi Sekertatis Daerah (Sekda) Maluku, Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa, Pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku beserta Raja dan Tokoh Agama kedua negeri, dengan pemukulan tifa dan dilanjutkan dengan memukul peserta menggunakan Sapu Lidi.
Semnetara tradisi pukul sapu di Negeri Morela di laksanakan di langangan Pukul Manyapu Morela. Kegiatan ini dihadiri ribuan warga dari berbagai daerah maupun wisatawan manca negara.
Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya menjelaskan ada beberapa hal yang ingin disampaikan yaitu acara adat pukul sapu lidi atau pukul manyapu di Negeri Mamala ini sudah menjadi agenda tahunan serta masuk dalam kalender Pariwisata Maluku yang setiap tahun dilaksnakan pada hari ke 7 (tujuh) bulan Syawal.
"Marilah kita menjaga adat dan Tradisi kita ini dengan sebaik-baiknya. Pukul Manyapu sudah menjadi agenda tahunan dan sudah masuk dalam kalender Vestifal Pariwisata tahunan di Provinsi Maluku," jelas Gubernur.
Gubernur Maluku juga mengajak semua pihak untuk mendukung serta menyukseskan event tahunan ini sebagai, upaya semua pihak bersama dalam menjaga serta melestarikan tradisi dan kebuayaan di bumi Raja-raja ini.
"Di penghujung akhir masa jabatan periode pertama ini, saya juga menyampaiakan terima kasih kepada semua pihak Masyarakat Negeri Mamala, atas dukungan serta kepercayaan kepada saya dan keluarga selama bertugas sebagai Gubernur Provunsi Malulu," tutupnya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Maluku Tengah Rakib Sahubawa mengungkapkan acara pukul sapu lidi adalah adat warisan Budaya yang sangat kaya dan unik dari masyarakat dan telah menjadi bagian dari identitas serta kebanggaan tersendiri bagi semua orang.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada upulatu, serta tokoh adat dan tokoh agama Negeri Mamala dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam menyukseskan agenda Pukul Sapu dengan baik. Upaya ini, tidak hanya untuk menjaga tradisi para leluhur tetapi juga untuk menjaga rasa persatuan dan kesatuan, persaudaraan dan gotong royong kita semua,"ungkapnya.
Rakib juga menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan acara ini dengan baik. Hal ini merupakan rasa persatuan, persaudaraan dan gotong royong di antara semua pihak.
Usai melakukan aksi saling pukul menggunakan sapu lidi. Para peserta langsung di oleskan dengan Minyak Mamala oleh Gubernur Maluku, Sekda Maluku, Penjabat Bupati Malteng dan Imam Tuni Negeri Mamala (*)
Pewarta: Febby Sahupala