BERITABETA.COM – Proses naturalisasi pemain keturunan Indonesia nampaknya akan terus dilakukan PSSI sebagai oraganisasi induk sepak bola Indonesia.

Pasca Mees Mees Hilgers dan Eliano Reijnders bersalaman dengan Ketum PSSI Erick Thohir, disusul striker muda Mauro Zijlstra yang juga tengah diproses administrasinya, Timnas Indonesia bakal kedatangan pemain di line tengah yang cukup tangguh.

Nama baru itu tak lain, yakni eks pemain Crystal Palace, Jairo Riedewald.  Jairo belakangan jadi perbincangan publik Belanda usai dirinya mengirim 'kode' berupa memasang bendera Indonesia di akun Instagram pribadinya pada Selasa 27 Agustus 2024 lalu.

Jairo memang sempat mengutarakan ketertarikan membela Timnas Indonesia pada Februari lalu.  Namun kemudian namanya menghilang, setelah PSSI saat itu menilai agak berat memprosesnya.

Belum lama ini, Youtuber Yussa Nugraha lewat video di kanal pribadinya bahkan mangaku Jairo Riedewald positif berproses untuk membela Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.

Melihat proses silent yang dilakukan PSSI saat ini, bukan tidak mungkin Jairo akan mengikuti jejak tiga rekannya di atas. Apalagi, Jairo bukan pemaian sembarangan.

Ia berhasil debut di tim utama Ajax Amsterdam pada usia remaja. Tak hanya itu, De Godenzonen dibawanya juara Liga Belanda 2013-2014.

“Beberapa hari yang lalu teman saya dari Belanda juga ada podcast, Dennie Laar, salah satu nama yang dia sebutkan potensial (membela Timnas Indonesia) adalah Jairo Riedewald,” kata Yussa di kanal Youtube-nya, Minggu (15/9/2024).

Dengan kemampuan serta pengalamannya bermain di Eropa, Jairo Riedewald bisa menambah kekuatan di lini pertahanan Timnas Indonesia.

Lantas siapa Jairo Riedewald?

Jairo adalah pesepakbola kelahiran Haarlem, Belanda, pada 9 September 1996. Ia punya garis keturunan Indonesia dari sang ibu. Sedangkan ayahnya keturunan Suriname.

Karier sepakbolanya diawali di akademi SV Overbos. Ia kemudian pindah ke akademi Haarlem pada 2007.

Setahun kemudian, Ajax Amsterdam menerima Riedewald. Ia bertahan lama di ibukota Belanda hingga membela tim muda Ajax dari U-17, U-19, hingga U-21.

Pada 2014 jadi pembuktian Jairo Riedewald saat promosi ke tim utama Ajax kala dirinya berusia 18 tahun. Ia mendapat kepercayaan dari Ajax yang kala itu dilatih oleh Frank de Boer.

Selama tiga musim di tim utama Ajax, Riedewald mengemas 93 penampilan dengan kontribusi tiga gol dan tiga assist di Eredivisie.

Di usia yang baru 21 tahun, Riedewald menerima tawaran Crystal Palace untuk merumput di Premier League. Mahar 9 juta euro atau Rp153 miliar jadi biaya transfer Riedewald kala itu.

Frank de Boer yang pindah melatih ke Crystal Palace adalah sosok yang membawa Riedewald menyeberang ke Liga Inggris. Walaupun Palace berganti-ganti pelatih seperti Patrick Vieira hingga Roy Hodgson, posisi Riedewald tidak tergantikan.

Bersama Crystal Palace, Riedewald mencatat 96 pertandingan dengan catatan tiga gol dan satu assist. Ia resmi hengkang dari Liga Inggris dan pindah ke klub Belgia, Royal Antwerp di bursa transfer musim 2024/2025.

Pemain bernama lengkap Jairo Jocquim Riedewald itu juga pernah memperkuat timnas Belanda U-15 hingga senior. Meski pernah membela timnas Belanda, namun Jairo Riedewald masih bisa memperkuat Timnas Indonesia jika sudah berpindah kewarganegaraan.

Karena berdasarkan statuta FIFA, seorang pemain diizinkan membela tim nasional negara lain meskipun sudah tiga kali memperkuat timnas negara sebelumnya. Hal itu asalkan tiga pertandingan itu tidak masuk kategori level A seperti Piala Asia, Piala Eropa, Piala Dunia, Piala Emas dan Copa America.

Sementara, tiga caps yang didapat Jairo Riedewald di timnas Belanda hanya sebatas Kualifikasi Piala Eropa.

Selain itu, ketika membela Timnas Belanda, usia Jairo Riedewald adalah 19 tahun, atau masih di bawah yang ditentukan FIFA yaitu maksimal 21 tahun untuk bisa pindah membela timnas negara lain (*)

Editor : dhino