Jajal Mobil Listrik, Yakin Lebih Murah?
BERITABETA, Jakarta – Kemunculan mobil listrik yang digadang-gadang menawarkan efisiensi rupanya masih menyisakan sejumlah catatan. Tak hanya murah, kemudahan operasional juga dijadikan sebagai daya tarik orang beralih terhadap mobil listrik.
Tetapi, seorang jurnalis, Toby Walne mencoba mengulik lebih dalam ‘janji manis’ yang ditawarkan para produsen mobil listrik. Pertama, Walne mencoba langsung mobil listrik keluaran salah satu produsen otomotif kenamaan dunia. Mobil ini telah ditegur terkait iklan yang dianggap berlebihan soal kecepatan pengisian daya baterai.
Jumlah mobil listrik saat ini mencapai satu dari 20 penjualan baru di Inggris. Meskipun ada 180 ribu mobil listrik, naik dari 5.000 pada lima tahun lalu. Namun, jumlahnya tidak signifikan dibandingkan dengan 30 juta bensin dan solar.
“Batu sandungan terbesar adalah harga. Misalnya, Anda akan membayar tambahan 10 ribu poundsterling untuk memiliki versi elektrik dari Volkswagen Golf senilai 20 ribu poundsterling,” tulis Walne, dilansir di Daily Mail, Minggu (14/10/2018).
Bandingkan dengan pengisian bensin. Walne menyebut hanya dibutuhkan sekitar 70 poundsterling untuk mengisi bensin atau tangki diesel 55 liter.
Mobil listrik juga menawarkan keandalan dan kenyamanan. Selain itu, berteknologi tinggi, penuh dengan gawai, kemampuan parkir otomatis, rem dengan teknologi Formula One, menyetir sendiri di jalan tol, dan lainnya.
Namun Walne mempertanyakan kemudahan operasionalnya. Saat ini ada 8.500 pom bensin di Inggris, sementara hanya ada 5.000 lokasi pengisian listrik. Untuk menemukan satu stasiun pengisian listrik ini tidak selalu mudah. Belum lagi pengisian daya yang bisa memakan waktu beberapa jam.
“Jika di rumah, Anda juga memerlukan tempat parkir di luar jalan dan sekitar 1.000 pounds untuk pengisi daya seperti model Konnect yang disediakan oleh Andersen untuk uji coba saya,” lanjutnya.
Pengisi daya termasuk konektor mobil yang dipakainya menawarkan kekuatan penuh dalam enam jam. Walne berpikir itu ideal untuk digunakan semalaman. Namun, kenyataannya tidak seperti yang diharapkan.
“Saya terkejut ketika saya tiba di rumah ibu saya, hanya ada belasan kilometer muatan yang tersisa. Itu berarti saya menggunakan hampir dua kali lebih banyak kekuatan seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Pengalaman uji coba itu disebutnya telah mengajarkan Anda harus merencanakan dengan hati-hati rute perjalanan. Kemudian, mengetahui pengisi daya di sepanjang jalan dan bersiaplah untuk duduk lama di stasiun layanan. Selain itu, ia belajar tidak mempercayai klaim pembuat mobil tentang kecepatan pengisian ulang. (BB/ROL)