Sementara itu, Gubernur Maluku dalam sambutannya yang dibacakan oleh Staf Ahli Gubernur Maluku Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Denny D. Lilipory mengatakan kegiatan pasar murah yang dilaksanakan Pemprov Maluku saat ini, adalah merupakan kegiatan rutin tahunan dalam menyambut hari-hari besar keagamaan, yang dilaksanakan dalam kondisi inflasi nasional khususnya Maluku yang cukup tinggi.

Menurut Gubernur, kondisi harga beberapa barang kebutuhan pokok cenderung meningkat, akibat kenaikan harga di daerah sentra produksi seperti telur, bawang merah, cabe dan lainnya.

"Adanya kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM, yang berdampak langsung terhadap peningkatan harga komoditi baik di Provinsi Maluku maupun secara nasional. Kegiatan Pasar Murah yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Maluku saat ini merupakan kegiatan rutin tahunan dalam menyambut hari-hari besar keagamaan, "ujarnya.

Gubernur menjelaskan dalam kondisi Inflasi Nasional, khususnya di Maluku, harga beberapa barang kebutuhan pokok cenderung meningkat akibat kenaikan harga di daerah sentra produksi, seperti telur, bawang, cabe dan lainnya.

Selain itu, adanya kebijakan Pemerintah Pusat menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), berdampak langsung terhadap peningkatan harga komoditi baik di Provinsi Maluku maupun secara Nasional.

Berdasarkan rilis BPS, inflasi Maluku saat ini telah mencapai angka 6,65 persen (YOY) jauh diatas target (3+/-1 persen).

Hal ini menjadi perhatian yang serius dan sungguh-sungguh dari Pemerintah Daerah Maluku dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Menjelang Hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, permintaan masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok pasti akan meningkat.

Sehubungan dengan itu, Gubernur juga meminta kepada seluruh unsur terkait, baik dalam tim pengendalian inflasi daerah Maluku maupun Kabupaten/Kota (*)

Pewarta : Febby Sahupala