Beritabeta.com, Ambon – Spekulasi seputar pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) untuk Maluku akhirnya dijawab pihak Pemprov Maluku, dalam hal ini Kepala Dinas (Kadis) PUPR Provinsi Maluku, Muhammad Marasabessy.

“Pembangunan sejumlah insfrastruktur di Provinsi Maluku melalui pendanaan PEN dari PT SMI, telah membawa perubahan dan dampak positif bagi daerah,” kata Muhammad Marasabessy kepada wartawan di Ambon Senin (26/04/2021), menjawab keresahan sebagian public di Kota Ambon terkait pengelolaan dana Rp.700 miliar itu.

Kadis PUPR ini menjelaskan, pembangunan infrastruktur melalui bidang Sumber Daya Air, Binamarga, dan Cipta Karya di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Maluku itu, bukan saja memberikan manfaat adanya infrastruktur yang layak dan memadai buat masyarakat, tetapi juga telah menyerap tenaga kerja sampai 133.400 orang.

Mad (sapaan akrab Muhammad Marasabessy) mengemukakan, kehadiran dana PEN-SMI ini turut memberikan dampak positif di saat daerah tengah dilanda masa pandemi Covid-19 yakni meningkatnya kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.

"Perubahan ini mungkin akan dicapai dalam kurun waktu 5 hingga 7 tahun anggaran karena pendanaan PEN PT. SMI ini murni belanja modal sehingga capaian kinerja ini bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, peningkatan kesehatan, serta pertumbuhan ekonomi wilayah dan antar wilayah," ungkap Muhammad Marasabessy.

Untuk pembangunan Sumber Daya Air melalui alokasi dana PEN-SMI, mantan Kepala BWS Maluku ini mengemukakan, pengembangan infrastruktur irigasi dalam rangka perluasan sawah dengan capaian 2.083,96 hektar, dan peningkatan jalan inspeksi irigasi sepanjang 17,521,31 M2.

Pihaknya juga merehabilitasi atau melakukan pemeliharaan jaringan irigasi di mana saat ini mencapai 29.826 M2 atau 80 persen dari target 33.141 M2.

"Luas fungsional irigasi ini akan sangat mendukung swasembada pangan yakni beras," tutur dia.

Manfaat lain yang dirasakan masyarakat, lanjut dia, yaitu melindungi kawasan permukiman penduduk dari abrasi pantai dan banjir akibat luapan air sungai. Sebab, pihaknya telah membangun talud pengaman pantai mencapai 15.823,81 M atau 96,88 persen dari target 16.333,41 M.

Untuk talud pengaman sungai yang terbangun sepanjang 3.659,33 Meter atau 95 persen dari total 3.852,14 M yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu pihaknya juga melakukan pengerukan sendimen sungai sepanjang 322,53 M.

"Bila dilihat dari target APBD 2020, panjang daerah aliran sungai atau DAS, dan pesisir pantai yang semula hanya 2.520 M, maka melalui dana PEN-SMI kita bisa mencapai 12.569,52 M atau 498,79 persen,” sebutnya.

Sedangkan untuk pengembangan infrastruktur irigasi yang semula target APBD hanya 200 hektar, melalui dana PEN-SMI akhirnya bisa naik signifikan menjadi 2.083,96 hektar.

Di bidang Binamarga, lanjut dia, pembangunan jalan dan jembatan juga telah memberikan manfaat langsung yakni aksesibilitas masyarakat. Hal ini dirasakan masyarakat melalui pembangunan atau peningkatan jalan sepanjang 80,46 KM, dan jembatan sepanjang 515 M2.

"Manfaat tidak langsungnya antara lain mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah, dimana terjadi penyerapan tenaga kerja, pembelian dan pengadaan bahan baku lokal, peningkatan mobilitas dan aksesibilitas dimana aktivitas masyarakat secara luas dan lancar akan memberikan dampak pada perbaikan sektor pariwisata, dan sektor lainnya," ulasnya.

Semua ini akan terjadi, karena adanya ruas jalan raya yang terpelihara sepanjang 43,01 KM, serta adanya pemeliharaan jembatan sepanjang 5.489 M yang tersebar pada sebelas kabupaten dan kota di Maluku.

Marasabessy menambahkan, bila dibanding dengan kemantapan jalan provinsi per akhir 2020 dengan target capaian APBD hanya sebesar 50,1 persen, maka melalui pendanaan PEN-SMi tahun 2020, capaian kemantapan jalan mencapai 60,58 persen.

"Artinya, rata-rata capaian tahun 1 sampai 3 persen untuk kurun waktu 5 tahun kedepan telah kita capai saat ini," ujarnya.

Sementara itu di bidang Ciptakarya, kata Marasabessy, akan dirasakan dan dinikmati masyarakat dalam jangka waktu panjang, yaitu dengan tertatanya kawasan pada empat lokasi yang tersebar di Kota Ambon, Buru dan Buru Selatan.

Dimana kini terbangunnya sarana dan prasarana air bersih pada 16 lokasi sepanjang 4.093,32 M3 atau 92,84 persen dari 4.409 M3, termasuk drainase yang sudah terbangun sepanjang 12.230,32 M atau sebesar 77,41 persen dari total 15.799,4 M yang direncanakan sebelumnya.

Selain itu juga dibangun juga talud permukiman sepanjang 684,08 M atau 85 persen dari 804,8 M yang direncanakan telah memberikan perlindungan dan kenyamanan daerah permukiman penduduk dari ancaman longsor.

Ia menambahkan, melalui dana PEN-SMI ini juga dibangun jalan lingkungan yang tersebar di 10 lokasi sepanjang 53.688,12 M dan sudah terealisasi 48.147,51 M atau sebanyak 89,68 persen.

“Pinjaman dana PEN-SMI ini hanya diberikan kepada daerah yang terdampak Covid-19 dan memiliki program atau kegiatan yang jelas untuk ditangani,” timpalnya. (BB-RED)