BERITABETA.COM – Stres pasti pernah dirasakan oleh siapa saja. Anda pernah merasa mudah marah, gelisah, frustrasi, kesepian, sulit menenangkan pikiran, kerap berpikir negatif, atau mulai kecanduan alkohol? Jika demikian, bisa jadi Anda mengalami stres dan Anda harus segera mengatasi kondisi ini.

Stres adalah hal normal yang pernah dialami oleh setiap orang. Stres yang normal bisa memberikan dampak positif, misalnya membantu Anda bekerja lebih cepat ketika sedang mengejar masa tenggat waktu.

Stres berlebihan tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, namun juga kesehatan secara umum. “Kenapa stres bisa menyebabkan penyakit?”. Jawabannya, stres bukan hanya sekadar perasaan.

Kondisi stres akan memicu beberapa reaksi yang berakibat pada kesehatan tubuh. Hal ini disebabkan tubuh melepas hormon kortisol dan adrenalin yang membuat kerja jantung menjadi lebih cepat. Saat Anda sedang menderita penyakit, stres mungkin bisa memperparah kondisi Anda.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menyerang Anda jika mengalami stres berkepanjangan:

Dilansir dari WebMD dan Healthline, berikut adalah masalah kesehatan yang timbul karena stres.

Nyeri otot

Masalah kesehatan tubuh paling ringan yang ditimbulkan oleh stres adalah nyeri otot. Otot-otot pada tubuh akan menjadi tegang saat sedang stres, hal ini terjadi guna melindungi diri dari cedera.

Otot yang tegang ini jika terjadi secara terus-menerus akan menimbulkan sakit kepala, sakit punggung dan bahu. Inilah yang membuat nyeri otot di bagian-bagian tubuh lainnya.

Banyak Berkeringat

Stres juga dapat menyebabkan tubuh banyak mengeluarkan keringat. Menurut penelitian yang dimuat dalam U.S National Library of Medicine, menemukan bahwa stres dapat meningkatkan produksi keringat seperti orang yang sedah berolahraga.

Selain itu, setudi lain yang dimuat dalam International Journal of Cosmetic Science juga menemukan bahwa stres meningkatkan poduksi keringat dan bau badan pada remaja.

Obesitas

Masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan karena stres adalah obesitas. Stres akan meningkatkan kadar kortisol dankemudian menyebabkan meningkatkan kadar lemak yang tersimpan di perut.

Penumpukan lemak di perut jika dibiarkan maka akan menjadi masalah kesehatan yang lebih kompleks. Selain itu, obesitas juga dapat memicu penyakit lain yang berbahaya seperti penyakit jantung dan diabetes.

Penyakit jantung

Dilansir dari WebMD, stres dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah dan aliran darah. Selain itu, stres juga dapat menyebabkan pelepasan kolesterol dan trigliserida ke dalam darah.

Stres juga meningkatkan seseorang untuk melakukan kegiatan yang mengganggu kesehatan seperti merokok dan makan secara berlebihan. Hal ini secara tidak langsung akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, diketahui bahwa stres emosional yang terjadi secara tiba-tiba bida memicu masalah jantung serius seperti serangan jantung. Maka, penderita penyakit jantung harus menghindari stres dan mengelola stres degan baik.

Meningkatnya Kadar Gula Darah

Saat sedang mengalami stres, tubuh akan merespon dengan meningkatkan energi untuk mengatasi stres.

Untuk meningkatkan energi, tubuh akan melepaskan lebih banyak glukagon, adrenalin dan glukosa yang berasal dari hati. Hal ini akan menyebabkan kadar insulin turun dan hormon kortisol naik. Kondisi ini menyebabkan tubuh menjadi kurang sensitif terhadap insulin.

Kemudian, gula dalah akan naik dan jika dibiarkan akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya seperti diabetes (BB-DIP)