BERITABETA.COM, Ambon — Pernah bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada 2020 lalu dan kalah, kini Fachri Husni Alkatiri kembali tampil pada Pilkada serentak 2024.

Keikutsertaannya pada Pilkada 2024 ini, isu kesehatan, pendidikan, ekonomi dan berbudi luhur menjadi fokus utama Mantan Wakil Bupati (Wabup) SBT periode 2015-2020 itu.

Balon Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri dalam paparan visi-misi pada Uji Kelayakan dan Kepatutan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Maluku di Swissbell-hotel, Senin (3/6/2024) kemarin mengungkapkan, visi yang diusungnya yakni mewujudkan masyarakat SBT yang sehat, cerdas, sejahtera dan berbudi luhur.

Fachri mengaku, visi pada Pilkada 2024 ini agak berbeda dengan visi-misi pada Pilkada lalu, namun substansinya sama. Hanya saja dia mencoba membuatnya lebih sederhana dengan beberapa kata kunci yang memudahkan semua orang untuk memahami.

"Visi saya pada kesempatan kali ini agak berbeda dari yang lalu. Substansinya sama, cuma saya mencoba membuatnya lebih sederhana dengan beberapa kata kunci yang memudahkan kita untuk memahami apa yang saya lalukan di SBT di masa yang akan datang, apabila terpilih menjadi bupati. Visi saya adalah mewujudkan masyarakat SBT yang sehat, cerdas, sejahtera dan berbudi luhur," ungkap Fachri Husni Alkatiri.

Ia membeberkan, pada visi tersebut, ada empat kata kunci sekaligus mewakili konsen setiap pemerintah yang peduli untuk memajukan daerahnya dalam memberikan prioritas perhatiannya saat menjalankan pemerintahan yang dipimpinnya.

"Ada empat kata kunci pada visi itu dan itu sebenarnya sudah mewakili konsen setiap pemerintah yang peduli untuk memajukan daerahnya dalam memberikan prioritas perhatiannya saat menjalankan pemerintahan yang dia pimpin," bebernya.

Balon Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri menyampaikan visi-misi pada Fit and Proper Test Partai Gerindra Maluku (foto : beritabeta.com)
Balon Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri menyampaikan visi-misi pada Fit and Proper Test Partai Gerindra Maluku (foto : beritabeta.com)


Dia menambahkan, empat kata kunci itu yakni sehat, yang mewakilkan cerita tentang sektor kesehatan yang sangat penting dan mendasar. Karena urgensinya, pemerintah memutuskan bahwa alokasi anggaran untuk kesehatan tidak boleh kurang dari sekitar 20%.

Sementara untuk sektor pendidikan pada kata kunci kedua yang dia sasar dengan kata cerdas. Pada bidang ini, pendidikan juga mendapat alokasi kurang lebih 20% dari anggaran daerah.

Mantan Anggota DPRD Maluku itu menerangkan, kata kunci ketiga tentang sejahtera, sudah pasti cerita tentang perhatiannya terhadap perbaikan ekonomi rakyat.

Kata kunci keempat soal berbudi luhur kata dia hanya soal pilihan kata. Menurutnya, biasanya ada yang menggunakan kata relegius dan agamis, namun dia lebih memilih untuk menggunakan kata berbudi luhur.

"Empat kata kunci itu yaitu sehat. Ini mewakili cerita tentang sektor kesehatan yang sangat penting, sangat mendasar. Karena urgensinya, pemerintah memutuskan bahwa alokasi anggaran untuk kesehatan tidak boleh kurang dari sekitar 20%. Sama seperti juga pendidikan, pada kata kunci yang kedua yang saya sasar dengan kata cerdas. Sama juga dia mendapat alokasi kurang lebih 20% dari anggaran daerah. Lalu yang ketiga sejahtera, sudah pasti ini cerita tentang perhatian saya terhadap perbaikan ekonomi rakyat," tambahnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini berujar, ada enam misi yang dia turunkan dari visi tersebut. Dimana, pada dua kata kunci pertama pada visi itu (Sehat dan Cerdas) masing-masing diwakili oleh satu misi.

Sementara pada kata kunci (sejahtera dan berbudi luhur), dia turunkan ada dua misi untuk masing-masing kata kunci.

"Ada enam misi yang saya turunkan dari visi saya. Dua kata kunci pertama atau dua visi pertama itu turun masing-masing diwakili oleh satu misi. Sementara sejahtera dan berbudi luhur itu saya turunkan ada dua misi untuk masing-masing kata kunci itu," ujarnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi