Kepala Kemenag Aru: Masyarakat Jangan Terprovokasi, Kedepankan Nilai nilai Kemanusiaan

BERITABETA.COM, Ambon – Bentrokan antarwarga desa atau negeri bertetangga belakang terjadi di wilayah Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Misalnya bentrokan yang melibatkan warga Negeri Pelauw – Ori dan warga Desa Kariu.
Disusul pula aksi penembakan gelap oleh Orang Tidak Dikenal alias OTK di kawasan hutan Negeri Hulaliu Kecamatan Pulau Kabupaten Maluku Tengah, hingga merenggut nyawa warga sipil dari Negeri Hulaliu pada Selasa, (15/2/2022). Aksi kriminalitas [penembakan misterius] tersebut pun memicu ketegangan antar warga Negeri Hulailiu dan Aboru.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kepulauan Aru Muhammad Hanafi Rumatiga, S.Ag, M.Pd, kepada Beritabeta.com Kamis (15/02/2022) sangat prihatin dengan peristwa kekerasan atau bentrokan antarwarga desa bertetangga di wilayah Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah itu.
Ia prihatin, karena peristiwa tersebut terjadi hanya disebabkan oleh persoalan sepele. Akibatnya, menelan korban jiwa.
Hanafi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan jangan terpancing dengan issue serta aksi provokasi dilakukan oknum tidak bertanggungjawab, yang hanya bertujuan untuk memperkeruh suasana kehidupan antar sesama orang Basudara di provinsi seribu pulau ini.
“Selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Aru, saya merasa sangat prihatin dengan kejadian itu [bentrok antar warga]. Jika kita mengedepankan rasa kemanusiaan kita, tentunya kejadian tersebut tidak akan terjadi,” tandas Hanafi Rumatiga.
Dia mengajak masyarakat khususnya yang terlibat bentrok di wilayah Pulau Haruku agar dapat belajar dari pengalaman pahit yakni konflik horizontal pada 1999 silam.
“Mari kita bangun kesadaran bersama. Kita semua adalah orang Basudara. Kita punya budaya Pela Gandong, cubit di kuku rasa di daging, Sagu salempeng dipatah dua,” timpalnya.
Dia juga menyerukan kepada masyarakat untuk senantiasa membangun budaya baku kele, membangun negeri, serta hindarkan sifat egois dan fanatik kesukuan, agama dan ras.
“Tumbuhkan rasa persaudaraan sesama manusia. Kedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Mari kita serahkan setiap masalah kepada pihak berwajib. Mari kita sama-sama tebarkan kedamaian. Semoga Maluku selalu aman, damai dan harmonis,” pungkasnya. (BB)
Editor : Redaksi