BERITABETA.COM, Ambon – Kabar duka kembali terjadi, salah seorang Ketua  Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  Desa Adodo Molu, Kecamatan Molu Maru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku meninggal dunia.

Kabar duka ini disampaikan KPU Provinsi Maluku dalam postingan yang unggah di media sosial (facebook). Lewat akun dengan nama KPU Provinsi Maluku ini, disampikan Ketua KPPS yang meninggal bernama Selvianus Itranbey. Korban meninggal saat mengikuti rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat Kecamatan Molu Maru, Senin (22/4/2019).

Atas insiden ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku menyampaikan turut berduka cita dan mendoakan arwahnya. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kekuatan dan kesehatan,” tulis akun dengan nama KPU Provinsi Maluku yang diunggah pukul 01.00 WIT, Senin (22/4/2019) dini hari.

Dengan meninggalnya,  Ketua KPPS  Desa Adodo Molu, Selvianus Itranbey tercatat di seluruh Indonesia sampai Senin 22 April 2019 sudah 91 orang petugas KPPS yang meninggal dunia.

Seperti dikutip kompas.com, Senin 22 April 2019 menyebutkan, selain itu, KPU pusat mencatat, sebanyak 374 petugas KPPS sakit. “Terkait dengan jumlah sementara sampai pukul 15.00, jumlah update KPPS yang tertumpa musibah 90 orang meninggal dunia, kemudian 374 orang sakit bervariasi,” kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2019).

Jumlah tersebut tersebar di 19 provinsi di Indonesia, minus Provinsi Maluku yang baru dikabarkan . Para petugas yang meninggal dunia maupun sakit ini diduga kelelahan usai bertugas melakukan penghitungan dan rekapitulasi suara pemilu.

Menurut Arief, pihaknya bakal memberi santunan kepada para korban, baik yang meninggal dunia maupun sakit.  Rencana santunan tersebut masih akan dibahas KPU bersama pihak Kementerian Keuangan, Selasa (23/4/2019).

“KPU sudah membahas secara internal terkait santunan yang akan diberikan ke KPPS, dengan memperhitungkan regulasi BPJS. Besok Sekjen akan bertemu dengan para pejabat Kemenkeu kami usulkan dalam pembahasan,” ujar Arief.

Ketua KPU Provinsi Maluku, Syamsul Rifan Kubangun sebelumnya juga membenarkan kabar duka tersebut. Korban saat itu, kata Rifan, saat mengikuti rapat rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kecamatan, korban kemudian meminta izin untuk kembali ke rumahnya. “Setelah meminta izin untuk kembali ke rumahnya, beberapa saat kemudian korban meninggal dunia,”kata Rifan.

Rencana jenazah korban akan dimakamkan pada Selasa (23/4/2019), di kampung halamannya, pada pukul 10.00 WIT. Kecamatan Adodo Molu merupakan kecamatan terjauh di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Jarak tempuh dari ibu kota kabupaten menuju kecamatan itu membutuhkan kurang lebih 9 jam perjalanan.

“Dari Saumlaki ke Larat waktu tempuh 4 jam kemudian dari Larat menuju Desa Adodo Molu waktu tempuhnya 5 jam menggunakan speedboat,”jelas Rifan.

Kubangun  juga menyampaikan ada dua anggota KPPS lainnya yang tengah dirawat lantaran sakit, yaitu Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Teluk Ambon dan satu anggota Petugas Pemungutan Suara (PPS). Keduanya sedang dirawat di rumah sakit dan puskesmas.

“Di Ambon ada anggota PPK satu (orang) masuk rumah sakit harus diinfus, dan anggota PPS dirawat di puskesmas karena kelelahan di Kecamatan Teluk Ambon,” kata Rifan (BB-DIO)