BERITABETA.COM, Namrole – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang  Buru, Lili Tan Ohorella diundang Bawaslu Kabupaten Buru Seletan (Bursel), menyusul terbongkarnya dugaan kampanye terselubung oknum Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PKPP) Kabupaten Bursel, Melkior Solissa.

Lili hadir memberikan penjelasan terkait beredarnya  video kampanye Melkior yang berisi himbauan mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) agar memilih istri Bupati Ny Safitri Malik Soulissa, caleg PDIP untuk DPR RI serta adik Bupati, Arny Hassana Soulissa, caleg PDIP untuk Kursi DPRD Maluku.

Video tersebut beredar luas dan berisi penegasasn mewajibkan ASN dan PTT di lingkup Dinas PKPP memilih, juga  disertai ancaman bagi yang membandel akan dicopot dari jabatan. Sedangkan bagi  PTT yang membandel, langsung  diberhentikan.

Kepada rekan-rekan wartawan usai bertemu Ketua Bawaslu Bursel, Umar Alkatiri SH, pada Senin siang (15/4/2019),  Lili mengaku mendapat undangan dari Bawaslu Bursel yang sedang melakukan investigasi dan klarifikasi dugaan adanya kampanye terselubung oleh Melkior Solissa pada tanggal 11 April lalu.

Dijelaskan, dalam rangka investigasi dan klarifikasi,  Bawaslu merasa perlu mengorek informasi darinya perihal rekaman dimaksud.

Menurut Lili,  rekaman yang turut dikirim kepada komisioner Bawaslu Bursel, Husen Pune pada tanggal 11 April 2019, masih dalam rangka  menjalankan tugas jurnalis.  “Jadi  saya meminta tanggapan Bawaslu Bursel dan bukan sebagai pelapor kasus itu,”jelasnya.

Hanya saja, kata Lili,  sampai hari ini Husen Pune tidak membalas konfirmasi pertanyaan darinya sebagai wartawan. Sebaliknya,  ia kaget diundang untuk dimintai keterangan.

Untuk itu, kata Lili, dirinya tidak bisa memberikan informasi saat ada keinginan dari Bawaslu Bursel agar dapat mengetahui siapa yang merekam dan memberikan rekaman itu kepada wartawan.

“Saya katakan, sumber  yang memberikan informasi dan bukti rekaman itu meminta dirahasiakan jati dirinya.  Dan kita wajib merahasiakannya sebagaimana diatur dalam UU pokok pers maupun kode etik. Kita punya hak tolak untuk tidak membuka identitas pemberi informasi,”tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh sejumlah media, Ketua Bawaslu Bursel Umar Alkatiri DH, mengambil langkah cepat mengusut dugaan kampanye terselubung Kadis PKPP Bursel, Melkior Solissa.

Alkatiri mengaku sudah mendapatkan informasi kampanye terselubung oleh Melkior Soulissa. Informasi baru diterima Jumat pagi dan langsung dijadikan temuan.

Ajakan memilih istri dan adik Bupati Bursel itu, disampaikan saat kampanye terselubung oleh  Kadis PKPP Kabupaten Bursel, Melkior Solissa kepada bawahannya di kantor PKPP, Kamis lalu (11/4).

Rapat  yang melibatkan ASN di Kantor PKPP oleh Melkior Solissa dan bawahannya itu rekaman suaranya kini tersebar luas di kalangan wartawan. Dalam rekaman berdurasi 7 menit 59 detik itu, pejabat esalon II di Bursel ini yang mengakui sendiri kalau yang dilakukannya itu sebagai kampanye terselubung.

“Absen bajalang, jadi sabantar kalau rekaman ada keluar di facebook atau Bawaslu, beta interogasi sapa yang bocorkan.Ini kampanye terselubung juga,”tukas Melkior Solissa.

Karena itu, kepada bawahannya Melkior sempat tanyakan jangan sampai ada yang merekam. “Seng ada yang rekam to?,”tanya Melkior Solissa pula.

Melkior Solissa meminta agar kampanye terselubungnya itu diteruskan kepada ASN yang tidak hadir. Bahkan ia sempat mengejek di akhir pertemuan agar pesannya untuk memilih Safitri Malik Soulissa dan Arny Hassana Soulissa tidak dicium kalangan pers dan media. “Katong panggil wartawan dan jumpa pers,”katanya mengejek.

Melkior nekad bertindak demikian dan mengakui di hadapan bawahannya kalau pesan memilih Safitri dan Arny datang langsung dari Tagop Sudarsono Soulissa.”Apa yang beta sampaikan ini amanat dari pak bupati,”akui Melkior Solissa (BB-DUL).