BERITABETA.COM, Jakarta — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia/Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI/BBWI) sebagai momentum untuk memerkuat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Perikanan di Provinsi Maluku.

Hal tersebut disampaikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Budi mengungkapkan, program ini diharapkan dapat menjadi kesempatan mempromosikan dan memperluas akses pasar UMKM dengan memanfaatkan dunia digital dan marketplace, serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional ke Indonesia.

"Selain memperkuat perekonomian daerah, Gernas BBI/BBWI ditujukan untuk membawa nama Indonesia ke panggung dunia," ungkap Budi Sulistiyo.

Dia menerangkan, Gernas BBI/BBWI yang digelar pada akhir pekan kemarin di Kota Ambon, Provinsi Maluku itu merupakan program yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 lalu sebagai wujud keberpihakan Pemerintah melalui 3 strategi besar, yaitu digitalisasi UMKM, hilirisasi industri dan ekonomi hijau atau ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Menurutnya, program tersebut pun sejalan dengan Blue Economy Policy dalam pemanfaatan sumber daya dan biodiversity sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah secara berkelanjutan.

Ia menambahkan, Gernas BBI/BBWI sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan asupan protein ikan. Terlebih selama BBI/BBWI Kota Ambon, UMKM dipersiapkan untuk bisa memenuhi standar keamanan pangan guna memperluas pangsa pasarnya, termasuk masuk di e-katalog daerah.

"Ini adalah bagian dari upaya kita menyiapkan UMKM yang mematuhi standar untuk memperluas pangsa pasarnya. Dengan pengelolaan ikan berkelanjutan, kami percaya perpaduan ikan dan rempah dari Maluku dapat menjadi asupan protein berharga, bukan hanya bagi generasi saat ini, tapi juga generasi mendatang," terangnya.

Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk melakukan hal sederhana, dimulai dengan belanja dan mengonsumsi hasil perikanan dari nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar Maluku.

"Kami percaya bangga buatan Indonesia bisa bikin kita Merdeka Protein 100 gram dan dapat bersaing dengan negara-negara maju," ucapnya.

Dirinya berharap, kedepan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Maluku menyiapkan kawasan industrilisasi yang terintegrasi dengan kawasan berikat serta mengedukasi UMKM untuk tidak hanya menghasilkan produk akhir.

"Tetapi menyiapkan produk untuk menjadi bahan baku industri," harapnya. (*)

Editor : Redaksi