BERITABETA.COM, Makassar  – Dukung optimalisasi konektivitas di wilayah Indonesia Bagian Timur, kapal tol laut KM. Kendhaga Nusantara 11 buatan galangan kapal PT. Industri Kapal Indonesia (PT. IKI) Makassar, resmi dilepas dari galangan kapal menuju ke Pelabuhan Pangkal Tenau Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (2/4/2019).

Kegiatan pelepasan KM. Kendhaga Nusantara 11 tersebut disaksikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, didampingi Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Victor Vikki Subroto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut yang diwakili oleh Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kementerian Perhubungan, Capt. Budi Mantoro dan Direktur Utama PT. Pelayaran Pelangi Tunggal Ika.

“Rencananya kapal ini akan tiba di Pelabuhan Pangkal Kupang pada hari Jumat (5/4) untuk melayani kegiatan tol laut pada trayek T-13 dari Tenau-Rote-Sabu-Lamakera-Tenau dan trayek T-14 yakni Tenau-Lewoleba-Tabilota-Larantuka-Marapokot-Tenau yang menghubungkan dengan trayek H-3,” jelas Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Capt. Budi Mantoro dalam rilisnya yang diterima beritabeta.com dari  Makassar, Rabu (3/4/2019).

Budi menambahkan, PT. IKI Makassar telah membangun 2 (dua) unit kapal (sister ship) yaitu KM Kendhaga Nusantara 2 dan KM. Kendhaga Nusantara 11, di mana KM Kendhaga Nusantara 2 telah lebih dulu dilepas ke pelabuhan pangkal Teluk Bayur untuk memberikan pelayanan tol laut kepada masyarakat di wilayah barat Indonesia.

Menurutnya, dengan adanya kapal tol laut KM. Kendhaga Nusantara 11 berkapasitas 100 Teus ini diharapkan dapat memberikan pelayanan optimal kepada masysrakat di wilayah NTT karena moda kapal laut memiliki keunggulan mampu memuat muatan lebih banyak dibanding dengan menggunakan moda transportasi lainnya.

“Kami juga berharap kapal ini mampu menjadi sarana bagi masyarakat wilayah NTT dan sekitarnya untuk memanfaatkannya dalam mengirim barang kebutuhan masyarakat, kebutuhan pokok penting, hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM), hasil pertanian, hasil perkebunan, hasil perikanan, hasil perindustrian, dan hasil pertambangan,” kata Budi.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan bahwa Pemerintah sangat concern terhadap penyelenggaraan tol laut yang sudah memasuki tahun kelimanya.

Capt. Wisnu menyebutkan capaian tol laut yang berhasil dicatat pekan ini adalah telah dilakukannya pemuatan ikan dengan Reefer Container (kontainer berpendingin) pada kapal tol laut KM. Logistik Nusantara 2 di Pelabuhan Soasio Tidore.

“Hingga hari ini muatan hasil perikanan yang diangkut dengan refeer container telah masuk ke dalam kapal KM. Logostik Nusantara 2 dan kapal siap diberangkatkan,” kata Capt. Wisnu.

Kementerian Perhubungan berkomitmen untuk terus mengoptimalkan muatan balik, termasuk muatan hasil perikanan yang sekarang sudah bisa diangkut sebagai muatan balik dengan reefer container.

“Kemarin kami mendapat laporan bahwa pengiriman perdana muatan balik gurita dari Banggai dengan kapal tol laut KM. Kendhaga Nusantara telah dilakukan kemarin. Hal tersebut membuat kami semakin yakin upaya optimalisasi muatan balik yang tengah kami lakukan perlahan membuahkan hasil,” tutup Capt. Wisnu. (BB-DI