BERITABETA.COM, Ambon   – PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menatakan kesiapan untuk menjalankan sejumlah armada kapal yang dikelola  dalam  mendukung  program Tol Laut di Provinsi Maluku.

Kesediaan ini akan dilakukan Pelni dengan melayani sejumlah rute Tol Laut di kepulan Maluku, setelah ditunjuk Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut usai melakukan rapat evaluasi di Ambon.

Vice President (VP) Pemasaran Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Pusat Didik Dwi Prasetio yang ditemui di Ambon, Selasa malam (30/7/2019)  mengatakan, pihaknya mendapat kepercayaan dari Kementerian Perhubungan  untuk melayani  Tol Laut di kepulaun Maluku pada treyek T-12  dengan rute Saumlaki, Larat, Teba,  Moa, Kisar, Kalabahi dan Saumlaki.

Diakuinya, trayek T-12  ini  pernah dilayani oleh salah satu perusahan pelayaran  swasta, menggunakan KM Kendhaga Nusantara 5 milik pemerintah.

Setelah berjalan kurang lebih enam bulan paska  ditetapkan program Tol Laut oleh Presiden Jokowi Januari 2019 kemarin, pelayanan treyek T-12 mengalami kendala, hingga akhirnya Pelni ditunjuk untuk melanjutkan trayek tersebut.

Sambil menunggu KM Kendhaga Nusantara 5 keluar dari docking, pihaknya telah menyediakan dua armada pengganti,  yakni  KM Jaya Niaga 4 dan Legostik Nusantara 3 sebagai kapal pengganti sementara.

“Di Maluku ada satu treyek yang belum berjalan secara maksimal yang sebelumnya dilayani salah satu perusahan pelayaran swasta, namun trayak sudah tidak jalan lagi lantaran kapal yang melayani sedang dalam proses doking, sehingga kami diminta untuk melanjutkan treyek T-12,”papar Prasetyo.

Untuk  melayani treyek T-12, Pelni  juga masih menunggu surat rekomendasi dari pihak Kementerian Perhubungan, berupa surat penugasan. Dengan  penambahan trayek T-12,  secara kesèluruhan di Indonesia  terdapat enam unit kapal dengan trayek masing-masing.

Dia juga mengatakan,  Tol Laut akan menjadi sarana dan prasarana bagi masyarakat wilayah kepulauan Maluku, khususnya dalam mendukung kegiatan perekonomian dan memperlancar distribusi logistik.

“Kapal pendukung Tol Laut ini juga akan dimanfaatkan untuk mengirim berbagai kebutuhan masyarakat seperti barang kebutuhan pokok dan penting, termasuk hasil produksi usaha kecil menengah (UKM) jika disediakan,”ujarnya.

Dia berharap, dengan ditunjuk Pelni melayani trayak T-12  dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dan stakeholder di wilayah Kepulauan Maluku  dengan biaya yang lebih murah. (BB-DIAN)