Komisariat se-Kota Ambon Sikapi Isu Dikotomi PMII Timur

BERITABETA.COM, Ambon – Kongres XX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sudah selesai. Muhammad Abdullah Syukri terpilih sebagai ketua Umum Pengurus Besar (PB) PMII. Isu dikotomi PMII Indonesia Timur masih saja dihembuskan oknum-oknum tertentu.
Dinamika ini dinilai kader PMII di Kota Ambon sangat tidak membangun dan mendidik kader PMII. Komisariat PMII se-kota Ambon akhirnya angkat bicara menyikapi problem tersebut.
Ketua Komisariat Politeknik Negeri Ambon Erwin Kohunussa menyatakan, kandidat yang mengklaim PMII Timur sudah seharusnya legowo atas hasil Kongres yang dilaksanakan secara zonasi, dan tidak lagi membangun sekat atas nama organisasi secara wilayah.
”Dalam pertarungan Kongres kemarin sahabat M. Abdullah Syukri terpilih secara konstitusi. Jadi, semua kandidat harusnya legowo dan menerima apa yang menjadi hasil keputusan Kongres di enam zona itu. Persoalan kalah dan menang sebagai kader kita harus lapang dada dan tidak lagi mengklaim PMII Indonesia Timur untuk mendikotomi PMII," tandas Erwin Kohunussa Selasa (30/03/2021).
Senada dengan itu, Ketua Komisariat STIA Alazka mengimbau, saatnya kader dan anggota PMII diajarkan untuk patuh pada konstitusi bukan personality yang tidak menerima kekalahan dengan alasan apapun, apalagi mengklaim Indonesia Timur.
Sementara itu, Plt Ketua Komisariat IAIN Ambon Rolan Renwarin menyatakan, jangan ajarkan kader dan Anggota PMII melawan konstitusi.
"Kemarin waktu kita mengusung sahabat Sandy Maulana Mahu di kontestasi Cabang disabotase oleh PKC PMII Maluku yang saat itu sebagai tem pemenang salah satu kandidat. Mereka merekomendasi Abdul Gafur tanpa konferensi dan mendapatkan SK oleh PB PMII yang saat itu dipimpin oleh Agus Herlambang. Jangan mendidik kader dan anggota untuk tidak patuh dengan AD/ART," tandasnya.
Rolan juga mengecam pihak-pihak yang ingin mengklaim Indonesia Timur sebagai gerakan pemecah bela organisasi.
“Kita adalah PMII, tidak ada PMII Timur, Barat, Selatan, Utara dan apapun. PMII adalah organisasi yang menjangkau seluruh Nusantara bahkan dunia. Tidak ada PMII Indonesia Timur," tegasnya.
Diketahui, sebanyak 16 kandidat bertarung dalam Kongres XX PMII di Balikpapan, Kalimantan Timur yang berakhir pada 26 Maret 2021.
Pemilihan dilakukan dalam dua putara. Putaran pertama Kamis (25/3/2021), terdapat empat calon. Muhammad Syarif Hidayatullah meraih 63 suara, disusul Abdullah Syukri 68 suara dan Rafsanjani 48 suara, dan Faikar 35 suara.
Di putaran kedua sisa dua kandidat yang maju yaitu; Muhammad Syarif Hidayatullah dan Muhammad Abdullah Syukuri.
Hasilnya, Syarif Hidayatullah hanya meraih 111 suara, sedangkan Muhammad Abdullah Syukuri memperoleh 130 suara. Muhammad Abdullah Syukri terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII Periode 2021-2023. (BB-RED)