Mercy Barends : Peran Strategis Pemuda Maluku Diharapkan Mampu Mendorong Perubahan di Maluku

BERITABETA.COM, Ambon - Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends (MCB), menyampaikan dukungannya atas peran pemuda Maluku untuk mendorong perubahan pembangunan di Maluku ke arah yang lebih baik.
Politisi PDI- Perjuangan Maluku ini juga mengajak pemuda Maluku untuk terus bertranspormasi dan berani mengusung isu-isu strategis yang berdampak luas terhadap pembangunan daerah.
“Kita berharap gerakan-gerakan yang Dilakukan oleh adik-adik pemuda tidak hanya bersifat sporadic, temporer atau bersifat momentum semata, tetapi para pemuda kita berharap dapat duduk bersama dan mendorong isu-isu strategis, simultan dan progresif untuk kemajuan daerah kedepan,” ungkap Mercy Barends dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertema "Transformasi Gerakan Pemuda Menjawab Tantangan Pembangunan Maluku" yang digelar di Hotel Pacific Ambon, Senin, 28 April 2025.
Dalam keterangannya, Mercy menegaskan bahwa sosialisasi kali ini menjadi sesi pertama untuk masa sidang 2024/2025, seiring dengan kembali dibukanya program sosialisasi Empat Pilar oleh MPR RI.
Ia mengungkapkan kegembiraannya karena diskusi berjalan intens, kritis, dinamis, dan penuh dengan gagasan-gagasan cerdas dari para peserta.
"Yang saya garis bawahi adalah bagaimana mendukung peran strategis pemuda agar tidak terjebak dalam isu-isu transaksional, politik jangka pendek, atau gerakan momentum semata. Pemuda harus mampu mengusung isu-isu bersama secara progresif dan produktif," kata Mercy, kepada wartawan.
Ia menekankan pentingnya transformasi gerakan pemuda yang tidak hanya reaktif terhadap isu viral, melainkan mampu secara sadar mengangkat isu-isu relevan terhadap kebutuhan pembangunan Maluku.
Misalnya, reformasi sistem meritokrasi dalam pemerintahan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, hingga peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Anggota Banggar DPR RI ini juga mengingatkan bahwa Indonesia kini berada dalam jendela peluang bonus demografi yang akan berakhir pada 2045.
"Tinggal 20 tahun lagi. Jika tidak dikelola dengan kebijakan dan program yang efektif, kesempatan ini akan berlalu sia-sia. Pemuda adalah harapan kita sebagai agen pembangunan, perubahan sosial, dan agen perdamaian," ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, Mercy turut menyoroti proyek-proyek strategis nasional seperti Ambon Integrated Port, yang telah masuk dalam RPJMN Pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan, pengawalan terhadap proyek strategis nasional bukan hanya tugas pemerintah dan DPR/DPRD, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda.
"Tugas kita adalah menggaungkan isu ini terus-menerus, agar pemerintah pusat tidak pernah lupa bahwa pembangunan di Maluku harus dipercepat dan diprioritaskan," tegasnya.
Lebih jauh, Mercy mengajak pemuda Maluku untuk menjaga kemurnian gerakan mereka.
Ia bahkan menolak gerakan yang lahir dari permintaan elite politik, senior, atau kepentingan pragmatis, dan menekankan pentingnya kesadaran kritis yang lahir dari keprihatinan terhadap ketidakadilan, kemiskinan, dan ketimpangan pembangunan di Maluku.
"Kita harus tingkatkan kolaborasi dan redistribusi peran antar organisasi kepemudaan di Maluku. Semua pemuda harus mengambil bagian dalam memperjuangkan isu-isu penting daerah ini," tambah Mercy.
Tak lupa, Mercy mengingatkan tentang pentingnya idealisme sebagai ruh dari gerakan pemuda.
"Pemuda tanpa idealisme, bukan lagi pemuda. Idealisme inilah yang membedakan pemuda dari komunitas masyarakat umum," ujarnya.
Dalam sesi dialog, Mercy juga menerima aspirasi dari peserta terkait isu-isu struktural seperti ketimpangan alokasi anggaran nasional untuk provinsi berbasis kepulauan, pentingnya RUU Daerah Kepulauan, dan kebutuhan akan terobosan strategis untuk memperbaiki sistem, atau setidaknya menanam benih transformasi di tengah keterbatasan yang ada.
"Adik-adik ini adalah titik-titik unggul Maluku. Mereka harus kita dorong untuk mengakses ruang-ruang publik lebih luas, agar bisa melejit menjadi pemimpin-pemimpin baru yang memperbaiki tata kelola pemerintahan dan pembangunan bangsa," tandasnya.
Mercy menambahkan, pentingnya nilai-nilai universal seperti keadilan, solidaritas terhadap kelompok marginal, hak asasi manusia, dan keberlanjutan lingkungan hidup sebagai pondasi bagi gerakan pemuda.
"Melalui pemahaman dan aktualisasi Empat Pilar Kebangsaan, saya percaya pemuda Maluku bisa menjadi pelopor transformasi pembangunan daerah ke arah yang lebih adil dan merata," tutup Mercy.
Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ini digelar dengan menghadirkan dua nara sumber masing-masing akdemisi IAIN Ambon DR Saidin Ernas, S, Ag, M,Si dan Akademisi Unpatti, Benicno Ritiauw, MA (*)
Editor : dhino.P