BERITABETA.COM, Ambon — Sebagai bentuk komitmen untuk membangun Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri mulai membangun koordinasi dengan akademisi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dan Badan Intelijen Negara (Kabinda) Provinsi Maluku.

Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri saat dihubungi beritabeta.com melalui telepon WhatsApp-nya pada Senin (10/3/2025) mengungkapkan, pada siang tadi pihaknya bersilaturahmi dengan Kepala Binda Maluku Marsma TNI R. Harys Soeryo M.

Fachri menandaskan, dalam kapasitas sebagai kepala daerah, dia bertukar informasi dan berdiskusi dengan Kabinda Maluku seputar isu-isu politik dan ekonomi yang berhubungan langsung dengan kondisi saat ini yakni soal inflasi.

"Tadi itu silaturahim dengan Kabinda Maluku, pak Harys. Jadi silaturahim sebagai kepala daerah dan bertukar informasi juga berdiskusi seputar politik dan ekonomi yang juga berhubungan langsung dengan dalam waktu yang paling dekat ini terkait dengan soal-soal inflasi," ungkap Fachri Husni Alkatiri.

Ia membeberkan, dari tema yang didiskusikan itu, mereka sama-sama membangun kesepahaman untuk bisa bekerja sama demi pembangunan di daerah, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi dalam rangka menyukseskan visi Indonesia emas 2045.

"Sama-sama membangun kesepahaman untuk bisa bekerja sama demi pembangunan di daerah, baik di kabupaten maupun di provinsi dalam rangka menyukseskan visi Indonesia emas 2045," bebernya.

Dia mengaku, selain dengan Kabinda Maluku, pada Kamis 6 Maret 2025 pekan kemarin, dia juga berkesempatan bersilaturahmi dengan para akademisi Unpatti Ambon yang dipimpin Profesor Dr. L. Ega di Kantor Pusat Studi Pedesaan Kampus Unpatti.

Koordinasi dengan akademisi ini tambah dia, mereka membicarakan soal penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan rencana pembangunan SBT sebagai salah satu lumbung pangan di Maluku.

"Saya ingin mengajak mereka untuk ikut membantu penyusunan RPJMD kita supaya dia sesuai, sejalan dengan RPJPD. Sekalian memberikan masukan-masukan terkait dengan perencanaan yang baik," akuinya.

Mantan Wakil Bupati SBT periode 2015-2020 ini berujar, rencananya pada Senin tadi dia juga bertemu dengan General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Awat Tuhuloula untuk membicarakan masalah listrik di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.

Hanya saja kata dia, setelah koordinasi yang dilakukan pada Minggu malam, General Manager PT PLN UIW MMU dipanggil mendadak ke Jakarta, sehingga pertemuannya ditunda.

"Memang rencana tadi itu mestinya dengan PLN juga. Cuma dari semalam sudah koodinasi, tiba-tiba dapat informasi pak GM PT PLN Maluku-Maluku Utara tiba-tiba harus berangkat ke Jakarta karena dipanggil mendadak. Jadi kita tunda dengan PLN," pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi