Ikram melanjutkan, memang ada kendala terkait dengan lahan untuk lokasi pelabuhan, karena ada informasi bahwa pada calon lahan di wilayah Waai dan Liang terdapat indikasi ranjau sisa perang dunia kedua yang bisa membahayakan dan saat ini sedang diperdalam informasinya.

“Menyikapi perkembangan terkini, Kementerian perhubungan telah memerintahkan Pelindo untuk segera melakukan Studi Kelayakan Lokasi dan akan dilaksanakan ekspos hasil kajian pada pertengahan Februari mendatang,” terang Aries Wibowo dari Kementerian Perhubungan.

Sementara Sidiq Pratomo dari Biro Perencanaan KKP menerangkan bahwa sistem rantai pasok dingin sebagai bagian dari cold chain bisnis perikanan di Maluku telah rampung pada tahap kajian dan saat ini sedang dalam perencanaan untuk berjalan paralel seiring dengan pembangunan fisik Pelabuhan.

Menutup Rapat, Alan Koropitan, Tenaga Ahli Utama KSP yang merupakan pimpinan rapat menetapkan timeline kepada para pihak terkait dengan finalisasi tim KPBU kedua pihak (KKP dan Kemenhub) pada minggu depan harus segera selesai terbentuk dan tim KPBU memberikan checklist dokumen tahapan sehingga bila ada kendala di lapangan, KSP dapat segera turun melakukan percepatan.

Dalam rapat tersebut hadir perwakilan Kemenko Marves Ikram Sangaji (Asdep perikanan tangkap, Tri Aris Wibowo (Direktur Pelabuhan Perikanan, KKP), dan Aries Wibowo mewakili Direktur Kepelabuhanan Kemenhub (*)

Editor : Redaksi