BERITABETA.COM, Ambon – Ratusan Calon Siswa (Casis) Tamtama dari Kodim Maluku Tengah, tidak lolos pada seleksi penerimaan anggota TNI AD Gelombang II tahun anggaran 2021. Mereka memprotes perubahan hasil penerimaan dengan jalan menggelar aksi demo di kantor Gubernur Maluku, Jalan Pattimura No.1 Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Jumat (05/11/2021).

Aksi protes ini dikakukan menyusul adanya perubahan alokasi secara mendadak. Sebab, awalnya Kodim 1502/Masohi mendapat jatah atau kuota sebanyak 62 orang, tetapi tiba-tiba berubah menjadi 3 orang.

Perubahan ini tidak diterima oleh ratusan casis. Mereka lalu memprotes hasil tersebut. Seluruhnya berasal dari jalur Kodim 1502/Masohi yang memiliki kuota paling rendah dari daerah lainnya.

Aksi protes ini dilakukan oleh puluhan Casis tersebut tanpa ada penunggangan dari pihak manapun. Aksi ini spontan karena mereka kecewa dengan hasil pengumuman yang disampaikan oleh Korem 151/Binaiya.

Dalam orasinya Piter F lakburlawal dengan No Casis 0802 dari jalur tes Kodim 1502/Masohi menegaskan, ia bersama rekan-rekannya khusus dari jalur Kodim 1502/Masohi, sangat dirugikan dengan pengurangan jatah alokasi yang diberikan dari 62 orang diubah menajdi 3 orang.

Dia mengungkapkan, jalur Kodim 1502/Masohi terdiri dari tiga kabupaten yaitu Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

"Harapan kami, agar aturan penetapan alokasi penerimaan Calon Prajurit TNI AD, Baik Tamtama maupun Bintara agar ditinjau kembali. Karena aturan ini dibuat justru sangat merugikan orang banyak, yaitu kami dari tiga kabupaten yang tergabung dalam satu zona yaitu Kodim 1502/Masohi," tegasnya.

Ia dan rekan-rekannya menggelar aksi demo di kantor Gubernur Maluku dengan alasan, karena penetepan alokasi dari tiap-tiap kabupaten ditentukan oleh Provinsi.

Karena itu setelah mendengar hasil pengumuman Casis yang gagal seleksi secara spontan bergerak dari Korem 151/Binaya di Ambon menuju kantor Gubernur Maluku, untuk bertemu dengan Gubernur Maluku Murad Ismail, dengan harapan [Gubernur] dapat menerima dan memperjuangkan aspirasi mereka.

"Kami meminta pak Gubernur Maluku dapat membantu kami untuk berkoordinasi dengan Pangdam XVI/Pattimura agar pada 2022 nanti, untuk alokasi penerimaan siswa Catam/Caba TNI di setiap daerah, dinaikkan sehingga anak-anak di daerah ini dapat mengikuti seleksi dan memiliki peluang untuk lulus,"pinta Piter.

Dia mengatakan, jumlah kuota dari Provinsi Maluku Utara lebih banyak dari Provinsi Maluku. Karena itu dalam aksinya para Casis Tamtama dari jalur Kodim Masohi ini Pemprov Maluku dapat memperjuangkan alokasi penerimaan Catam maupun Caba untuk Maluku.

Setelah beberapa saat berorasi di depan kantor Gubernur Maluku, tiba-tiba Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimuri tiba di lokasi, dan menemui para Casis yang tidak lolos ini.

Di hadapan para pendemo, Lucky berjanji DPRD Maluku akan membicarakan tuntutan para Casis ini dengan Pangdam XVI/Pattimura.

Menurut dia, keputusan jumlah alokasi adalah merupakan kewenangan Pangdam, dan bukan Gubernur Maluku maupun DPRD.

"Senin nanti, DPRD Maluku akan menyampaikan aspirasi publik ke Jakarta, dan salah satunya menyangkut aspirasi dari para Casis terkait jumlah alokasi siswa sehingga hal-hal seperti ini dapat dipertimbangkan oleh pimpinan TNI,"kata Lucky. (*)

Pewarta : Febby Sahupala