BERITABETA.COM, Ambon — Calon anggota Kepolisian Republik Indonesia (Pilri) di Provinsi Maluku didominasi oleh anak petani, nelayan dan swasta.

Hal itu diketahui dari pengumuman hasil seleksi penerimaan bintara dan tamtama Porli gelombang kedua tahun 2024 di Kepolisian Daerah (Polda) Maluku pada Jumat, 5 Juli 2024.

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Maluku, Kombes Pol Aries Aminnullah di Ambon, Selasa (9/7/2024) mengungkapkan, dari pengumuman seleksi itu, sebanyak 195 orang dinyatakan lulus dengan rincian 157 orang bintara dan 38 orang tamtama.

Aries membeberkan, casis yang orang tuanya anggota aktif maupun purnawirawan Polri hanya sekitar 17 persen. Sementara TNI/Purnawirawan 1,5 persen, ASN/Pensiunan 26,1 persen, Swasta/Wiraswasta 23,5 persen, Wartawan 0,5 persen, Pendeta 0,5% persen, Buruh 1,0 persen, Petani/Nelayan 21,5 persen, Honorer 1,5 persen dan tidak bekerja 6,7 persen.

“Dengan hasil ini membuktikan bahwa dalam penerimaan seleksi Bintara maupun Tamtama, kami selalu lakukan secara profesional dan transparan. Tidak ada yang namanya prioritas anak anggota maupun purnawirawan Polri, bahkan data menunjukkan anak keluarga besar Polri dan purnawirawan hanya 17 persen, sisanya hampir 73 persen adalah dari masyarakat umum, yang paling besar jumlahnya adalah anak petani, nelayan, swasta dan ASN," ungkap Kombes Pol Aries Aminnullah.

Ia menegaskan, dengan fakta ini, dia menepis dugaan banyak orang bahwa setiap seleksi penerimaan anggota Polri pihaknya lebih mengutamakan anak atau keluarga Polri.

“Seleksi penerimaan Polri yang kami lakukan menggunakan prinsip Betah atau Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. Setiap peserta langsung melihat nilai mereka dan bisa melihat hasil rekannya, jadi tidak ada rekayasa,” tegasnya.

Dia mengaku, di setiap kesempatan seleksi penerimaan anggota Polri, baik itu Taruna Akpol, Bintara dan Tamtama, Kapolda Maluku kerap mengingatkan kepada panitia untuk dapat dilaksanakan sesuai prosedur yang ada sesuai pakta integritas yang telah ditandatangani bersama.

Bahkan kata dia. Kapolda Maluku sering melakukan sidak secara acak dan mengecek langsung tahapan seleksi yang dilakukan.

“Bapak Kapolda selalu menekankan agar proses seleksi dilaksanakan secara terbuka dan jujur sesuai dengan kemampuan dari para peserta. Dan apabila ada yang sengaja main-main akan ditindak secara tegas sesuai hukum yang berlaku,” akuinya. (*)

Editor : Redaksi