BERITABETA.COM, Bula — Jembatan darurat Wai Dawang di Kecamatan Teluk Waru Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Provinsi Maluku kembali ambruk, hingga kini terhitung sudah tiga kali jembatan di Desa Dawang itu terjadi ambruk.

Akibat ambruk, akses dari dan menuju beberapa kecamatan ke kota Bula ibukota Kabupaten SBT menjadi terhenti jelang Ramadhan ini.

Mobil angkutan barang dan angkutan umum terpaksa harus menunggu di bagian kiri dan kanan jembatan, kondisi jembatan hanya bisa dilewati sepeda motor.

"Rusak tadi malam. Pagi tadi rencana ke Tutuk Tolu tapi tidak bisa lewat, jembatan ambruk. Hanya motor yang bisa lewat" kata M. Saleh menjawab pertanyaan beritabeta.com, Senin (12/4/2021)

Sementara itu, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Cabang SBT Ikbal Wattimena menegaskan pemerintah tidak boleh menutup mata, namun harus menyikapinya secara cepat untuk mendukung akses antar kecamatan.

Apalagi lanjut dia, jembatan yang berada di jalan lintas Bula - Airnanang itu menjadi satu-satunya akses darat menuju beberapa kecamatan. Termasuk akses dari dan menuju Bandar Udara (Bandara) Buak Uriti di Desa Kufar Kecamatan Tutuk Tolu.

"Banyak pejabat yang melintasi jalur ini, apalagi saat menuju bandara di Kufar. Jembatan parmanen Wai Dawang sudah harus diperbaiki" kata Wattimena.

Namun lanjut dia, selama ini pemerintah provinsi Maluku mengabaikan bahkan membohongi masyarakat di kabupaten Penghasil Migas itu.

Pasalnya pasca ambruk jembatan Wai Dawang pada Kamis 25 April 2019 lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku Ismail Usemahu yang kini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Maluku itu berjanji akan dibangun pada 2020 lalu.

Namun tambah Wattimena, hingga 2021 ini belum ada progres untuk melakukan pembangunan jembatan tersebut.

"Pada 2019 lalu Dinas PU Maluku berjanji, jembatan Wai Dawang akan dibangun 2020. Faktanya hingga 2021 ini belum ada pembangunan, masyarakat SBT dibohongi ternyata" ungkap Wattimena (BB-AZ)