Hendrik juga mengajak semua elemen masyrakat Maluku agar tidak berikap skeptik dan tetap optimis bahwa kedepan dua PSN yang sudah direncanakan di zaman Presiden SBY hingga Presiden Jokowi ini akan dapat terwujud di masa mendatang.     

Ia menduga, belum terealisasinya PSN Ambon New Port dan Maluku LIN ini lantaran adanya dua hal penting yang tidak berjalan dengan maksimal.

Dua hal ini yakni terkait komunikasi antara Pemerintah Daerah dan Pusat dan kemudian masalah perencanaan yang tidak berjalan dengan maksimal. Pasalnya, kata dia, saat duduk sebagai Anggota DPR RI pada periode lalu, dirinya bersama beberapa rekan sudah pernah bertemu sejumlah menteri terkait untuk membahas hal ini.

“Kita pernah bertemu dengan Menteri Bappenas saat itu, dan penjelasan Menteri Bappenas bahwa pemerintah pusat telah menyiapkan perencanaannya. Saat itu juga dipaparkan soal perencanaan baik LIN dan Ambon New Port sangat lengkap. Namun, dalam perencanaan itu ada pembagian tanggung jawab yang harus dilakukan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dan saya menduga inilah yang menjadi penyebab belum direalisasikan kedua program ini,” urai Calon Gubernur Maluku yang berpasangan dengan wakilnya Abdullah Vanath itu.

Untuk itu, tambah Hendrik, jika saat ini ada narasi yang dibangun bahwa kedua PSN yakni Ambon New Port dan Maluku Lumbung Ikan ini tidak dilakukan, maka itu sangat keliru, karena memang proses sudah jalan, tapi realisasinya belum jalan.

“Nah,  kita berharap kedepan dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subinto dua program ini akan segera diwujudkan sesuai janji Pemerintah Pusat kepada masyarakat Maluku. Tentunya hal ini membutuhkan komunikasi yang intens dari pemerintah daerah ke Pemerintah Pusat,” turtupnya (*)

Editor : dhino.p