Catatan : Mary Toekan 

Dari tempat ini syariat Islam tentang puasa dibentangkan. Ramadhan terpilih menjadi bulan terbaik diantara 11 bulan lainnya, setelah 15 tahun masa perjuangan syiar Islam berbalut luka dan air mata.

Perjalanan Islam di bawah pimpinan manusia agung Rasulullah SAW di Mekkah, sungguh sebuah perjuangan. Tak gampang mengajak masyarakat musyrik keluar dari budaya nenek moyang ratusan tahun.

Mengapa baru diperintahkan setelah sekian lama Islam diperkenalkan ?

Kisah - kisah para Nabi diabadikan memenuhi sepertiga isi kitab suci ummat Islam sebagai tutorial untuk Nabinya. Ayat - ayat cinta dalam ketauhidan dihadirkan menancap kuat menjadi  fondasi bangunan Islam yang dihamparkan di atasnya.

Aqidah dan semangat kaum Muslimin ibarat tiang - tiang pencakar langit, dibangun selama 13 tahun terlebih dahulu di kota Mekkah sebelum cahaya Islam disorotkan ke Yatsrib mewarnai kota yang akhirnya diberi nama Madinah Nabawiyah atau Kotanya Nabi.

Sejarah mencatat bagaimana Rasulullah SAW memilih anak - anak muda menjadi duta Islam. Sebut saja salah satunya adalah sahabat Mush'ab bin Umair. Si ganteng nan rupawan ini memiliki gaya komunikasi menarik hati dan berakhlak mulia. Siapa saja yang mendengarnya akan jatuh cinta padanya.

Nabi memang tak salah mengutusnya. Ia terpilih diantara banyak sahabat senoir yang keislamannya dan keilmuannya tak diragukan lagi.

Bukan tanpa resiko Nabi memilih anak muda ini untuk diamanahi tugas maha penting ke Madinah, mengajarkan Islam kepada orang - orang Anshar yang telah beriman dan berbai'at kepada Rasulullah di bukit Aqabah.

Mush'ab membuktikannya. Kecerdasan,  kecemerlangan dan keindahan akhlaknya akhirnya mendapat ridho Allah.Turun izin langit. Penduduk Madinah beberapa bulan kemudian, berduyun-duyun merasakan hangat hidayah Islam.

Bersama masyarakat ini, ia turut mempersiapkan Madinah sebagai kota pilihan Rasulullah berhijrah dan para sahabat mulia lainnya.

Di kota penuh cahaya inilah, barulah perintah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan dijalankan. Allah perintahkan syariat ini, ketika iman ummat Muslim telah diuji 15 tahun lamanya.

Syariat ini pertama kali dijalankan ketika ummat Islam harus berhadapan dengan pasukan Quraisy di perang Badar. Sungguh sebuah ujian di level tertinggi.

Anak - anak muda selalu menjadi pilihan Rasulullah. Di bahu - bahu mereka, Rasulullah amanahi tugas - tugas tak ringan.

Ada Usamah bin Zaid, panglima perang termuda di zaman Rasulullah.

Di ujung hidup Rasulullah, beliau memberi kepercayaan kepada pemuda ini memimpin pasukan umat Islam melawan Romawi Timur (Byzantium),  agar Byzantium tidak lagi berpikir untuk menyerang Madinah.

Sebagian sahabat keberatan dengan keputusan itu, sebab Usamah masih terlalu muda untuk memimpin tugas berat tersebut. Pasukan yang dihadapi adalah pasukan yang terlatih. Mereka pasukan terkuat, salah satu dari dua imperium terbesar dunia saat itu.

Namun Usamah mampu membuktikan kata - kata manusia agung itu di usianya yang baru 17 tahun. Ia pulang dengan mengibarkan panji - panji kemenangan Islam saat Rasulullah sudah tiada.

Zaid bin Tsabit, pemuda cerdas dan memiliki literasi kemampuan yang tinggi. terpilih menjadi penulis wahyu. Ia menjadi sekretaris pribadi Nabi yang menguasai banyak bahasa secara lisan maupun tulisan termasuk bahasa Ibrani dan Suryani dalam tempo beberapa minggu saja.

Sejak berusia 11 tahun, Zaid bin Tsabit dikabarkan telah menghafal beberapa surah Al - Qur'an. Ketika Rasulullah mendengar berita tersebut, anak Madinah ini langsung diuji kelihaiannya.

Kecerdasan Zaid langsung merebut hati Rasulullah. Ia masuk dalam ring satu Nabi,  menjadi salah satu penulis wahyu berkat keindahan tulisannya. Banjir pahala atas jasanya dalam upaya kodifikasi Alquran, sungguh tak terhitung hingga kini.

Umar bin Abdul Aziz. Anak muda dengan prestasi luar biasa. Di usia 24 tahun ia menjadi gubernur Madinah. 11 tahun kemudian, Umar  diamanahi memimpin Dinasti Umayyah dengan wilayah kekuasaan hampir setengah bumi.

Kekhalifahan yang membentang luas dari India Barat Daya di Timur hingga Pegunungan Pyrenees di Barat Daya, Timur Tengah, Afrika Utara yang mencakup banyak bagian Asia Tengah, di bawah pimpinannya.

Bayangkan, dari Utara dan Timur Laut melewati plato Persia menuju Khurasan (wilayah kuno bagian - bagian Afghanistan, Tajikstan, Uzbekistan, Turkemenistan, Iran modern) dan Transoksiana (sebuah wilayah kuno lain di Asia Tengah) semuanya dibawah kendali sang khalifah.

Bersama para menteri pilihan, beliau memakmurkan wilayah seluas itu dalam tempo kurang dari 3 tahun (717 - 720 M).

Umar bin Abdul Aziz memerintah hanya dua tahun sembilan bulan saja. Meski pemerintahannya hanya berlangsung singkat namun perubahan yang diberikan terhadap kehidupan masyarakatnya sangat mencengangkan.

Ia memberikan kehidupan yang layak bagi masyarakatnya. Seluruh hutang masyarakat dibayar hingga nyaris tak ada masyarakatnya menerima zakat lagi.

Para gubernur pusing dibuatnya. Harta baitul mal terkuras habis, demi menyelamatkan warga yang kurang beruntung.

Di masa Umar bin Abdul Aziz inilah Islam berakar kuat. Gaya kepemimpinan, keteladanan, prestasi, dan jasa Umar bin Abdul Aziz membuatnya disebut sebagai Khulafaur Rasyidin kelima atau Khalifah Umar ke dua.

Pemimpin - pemimpin di usia muda terus tumbuh. Ada Sultan Harun Al Rasyid. Jabatan khalifah dipegangnya di usia 23 tahun.

Begitu juga dengan Sultan Muhammad Al Fatih. Pemuda 22 tahun yang membuktikan nubuwat Rasulullah.

Sebaik - baik pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik - baik pasukan adalah pasukannya. Dialah anak muda ini. Konstantinopel akhirnya menjadi milik ummat Muslim.

Sejak itu, bintang dikalangan anak - anak muda seakan tak pernah padam sepanjang sejarah Islam, menjadi semangat. Ghirahnya ibarat bahan  bakar yang menyala - nyala. Cahayanya berbinar - binar menjadi mercusuar bumi.

Kemajuan manusia dalam berbagai bidang saat ini sama sekali tak lepas dari kontribusi besar ummatnya Rasulullah di peradaban Islam.

Akhlak masyarakatnya membentuk peradaban Islam menjadi istimewa, tak ada tandingannya dengan seluruh peradaban lain di muka bumi.

Kini wajah dunia mulai dihiasi kerusakan. Pemahaman dan keyakinan dibuat terbolak balik. Anak - anak muda Islam dinina bobokan dengan kecanggihan teknologi yang berakhir pada lemahnya iman.

Perang pemikiran di kalangan anak muda semakin tajam. menghunjam bangunan Islam.

Ibarat tank - tank baja yang moncongnya sedang diarahkan untuk meruntuhkan bangunan - bangunan Islam.

Sudah saatnya anak - anak muda keluar dari ruang - ruang tidur panjangnya. Bergandeng tangan dalam halaqah - halaqah. Ramaikan kajian - kajian Islam.

Perjuangan ini jauh lebih sulit. Jangan sibukkan dengan hal - hal yang remeh temeh. Di hadapan kita atheisme, agnotisme, pluralisme agama, sekularisme, relativisme, disuntikkan dalam pemikiran anak - anak kita, bahkan di sekolah - sekolah Islam sendiri, yang berakibat pada keraguan akan keberadaan Tuhan dan kebenaran agama.

Feminisme ditiupkan ke setiap kuping wanita - wanita Muslim. Merobah mereka menjadi wanita - wanita yang tak lagi patuh. Kepatuhan terhadap suami dianggap sebuah kemunduran.

Kalau saat ini ummat Islam di dunia sedang dirundung banyak persoalan, bukan tak mungkin inilah saatnya. Pada anak - anak muda, agama ini dititipkan seperti keputusan Rasulullah mempercayai generasi muda Islam.

Kalianlah anak - anak muda itu, yang sedang  melangkahkan kaki menyusuri luasnya bumi Allah untuk menuntut ilmu. Jangan silau dengan harta dunia yang ditawarkan.

Ingatlah pesan Nabi kita :

"Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku khawatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang - orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur ".(HR : Bukhari - Muslim).

Jadikan kemuliaan akhlaq untuk menunjukkan indahnya wajah Islam yang sesungguhnya pada dunia. Lawan Islamophobia yang sengaja diciptakan. Suarakan dengan lantang dimanapun kalian berada bahwa Islam adalah agamaku. Dan Aku bangga dengan itu !

Semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan pembawa berkah bagi penduduk bumi. Ramadhan yang mengawali masa berakhir manakala bumi tertutup pandemi yang telah merenggut jutaan nyawa orang - orang tercinta.

Assalamuakaikum Ramadhan. Nyalakan lenteramu biar terasa lebih hangat. Marhaban bulan penuh ampunan

" Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi."(QS : Al - Imran 3 : 8).  Wallahu a'lam bishowab.

Jakarta, 1 Ramadhan 1443 H.