Mahasiswa di Ambon Sampaikan Dukungan ke Pemerintah Tangani Pandemi Covid-19
BERITABETA.COM, Ambon – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kota Ambon menyatakan dukungannya kepada pemeritah daerah dalam menangani pandemic Covid-19 di Kota Ambon.
Dukungan ini disampaikan dengan menggelar aksi demo yang dipusatkan di depan Kantor Walikota Ambon, Jumat (13/8/2021).
Peserta demo yang berjumlah sekitar 20 mahasiswa itu, juga melakukan aksi membagikan masker kepada masyarakat di lokasi Gong Perdamaian Kota Ambon.
Aksi yang dikoordinir Fikri itu juga menyertakan sejumlah pamphlet bertuliskan sejumlah seruan kepada masyarakat untuk menjalankan protokol kesehatan. Berikut isi sejumlah pamplet yang dibawakan peserta aksi :
1. Stop berkerumuan, jaga keselamatan jiwa raga dari penyebaran Covid-19’
2. Gratiskan rapid antigen, rapid test dan PCR Swab bagi pelajar/mahasiswa dan masyarakat kurang mampu’.
3. Dukung PPKM dengan syarat rakyat harus di beri bantuan.
4. Mari katong sama sama lawan Covid-19 dengan cara patuhi Protokol kesehatan dan jaga jarak.
5. Cegah corona dengan meningkatkan imunitas
6. AYO VAKSIN
7. Masyarakat Maluku SEHAT Indonesia Maju.
8. Masyarakat sehat, Masyarakat yang ikut Vaksinasi " Yuk Buruan vaksin! .
Fikri mewakili teman-temannya menyampaikan, mereka menolak adanya segala bentuk isu sesat yang sengaja disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menggagalkan kebijakan dan program pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.
“Isu-isu ini kemudian digiring kepada masalah politik dengan menciptakan opini bahwa seolah-olah pemerintah telah gagal,” tandasnya.
Ia menjelaskan dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19, yang mengakibatkan bertambahnya angka pasien positif dan menimbulkan kematian, maka Aliansi Mahasiswa Kota Ambon meminta kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat agar lebih serius dalam penanganannya.
"Kami juga menghimbau kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat agar menetapkan biaya Rapid Antigen, Rapid Test dan PCR Swab secara proporsional sesuai tingkat kemampuan masyarakat, bila perlu biaya tersebut dapat digratiskan bagi Pelajar dan Mahasiswa serta masyarakat kurang mampu,"imbaunya.
Para mahasiswa juga mendesak Pemerintah Kabupaten/Kota,Provinsi dan Pusat agar dalam melakukan pembatasan mobilitas penduduk baik intra maupun antar wilayah agar dilakukan secara baik dan benar dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
"Kami juga meminta kepada seluruh petugas penanganan Covid-19 serta aparat pendukung lainnya, agar tidak arogan didalam menjalankan tugas penertibannya, tetapi selalu menggunakan pendekatan humanis dan kekeluargaan,"teriaknya (*)
Pewarta : Febby Sahupala