Maluku Masih “Diselimuti” Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Warga Selalu Waspada
BERITABETA.COM, Ambon – Sejak 5 juli 11 hingga Juli 2021 atau sepekan kedepan, sejumlah wilayah di Provinsi Maluku diperkirakan masih diselimuti atau berpotensi terjadinya cuaca ekstrem. ini berdasarkan Prakirawan BMKG Maluku yang diupdate Selasa, 06 Juli 2021 pukul 02:03 WIT dini hari.
Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengimbau agar warga di provinsi seribu pulau itu untuk selalu waspada akan ancaman cuaca buruk.
Berdasarkan hasil Prakirawan BMKG Maluku menunjuk-kan, cuaca ekstrem dapat terjadi di sejumlah wilayah di Maluku hingga sepekan kedepan. ini akibat adanya dominasi angin timur yang meniup dominan hingga memantik timbulnya gelombang tropis rosby wave yang terpantau aktif di wilayah Maluku.
Kondisi tersebut dapat menuai potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa melanda sejumlah wilayah di Provinsi Maluku.
Yaitu: Kabupaten Maluku Tengah meliputi Kecamatan Banda dan sekitarnya. Kabupaten Buru meliputi Kecamatan Air Buaya dan sekitarnya.
Kabupaten Buru Selatan, meliputi Kecamatan Kepala Madan dan sekitarnya. Kabupaten Kepulauan Aru, meliputi Kecamatan Aru Selatan, Aru Selatan Timur, Aru Selatan Utara dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan dapat berlangsung hingga pukul 05:03 WIT.
Sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Meterorologi Kelas II Pattimura Kamari, di Ambon, Senin (05/07/2021) menerangkan, kondisi tersebut membuat suhu permukaan laut cenderung menghangat khususnya di laut Seram Bagian Timur, Laut Banda dan Perairan Kepulauan Kei, sekaligus mendukung tersedianya suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan atau columonumbus.
"ini bisa menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir dan angin kencang sesaat," kata dia.
Diakuinya, BMKG telah mengeluarkan status peringatan dini terkait dengan cuaca ekstrem tersebut.
"Intinya masyarakat selalu waspada dengan potensi cuaca buruk selama musim hujan. Ini termasuk penurunan jarak pandang secara tiba-tiba, pula dampak bencana hidrometeorologi yang bisa menimbulkan banjir, tanah longsor dan pohon tumbang," jelasnya. (BB-RED)