Sam Mengancam,  Richard Menampik

BERITABETA, Ambon – Dunia maya (dumay) kembali memperlihatkan adanya percikan api perseteruan dua sosok yang pernah bersama memimpin Kota Ambon. Kali ini bukan di pesta demokrasi, tapi tampak di dumay, melalui media sosial dan media online.

Siapa lagi kalau bukan tokoh eks Paparisa (Pasangan Pemimpin Ambon Richard – Sam). Duet pemimpin yang pernah gemilang memenangkan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2011- 2016, nampaknya kembali memperlihatkan gejolak perseteruan.

Beritabeta.com menangkap signal kuat adanya perseteruan antara kedua tokoh ini.  Sebuah postingan yang diunggah mantan Wawali Ambon, MAS. Latuconsina, 19 Oktober 2018 di akun facebooknya, menjadi tanda perseteruan keduanya akan kembali berlanjut.

“Mari kita lawan penguasa yang otoriter dan semena-mena! (Kekuasaan itu Amanah),” demikian tulis MAS. Latuconisna dalam statusnya.

Status berisi seruan ini, sontak saja membuat penghuni dumay bertanya-tanya apa gerangan yang terjadi. Ada sebanyak 22 netizen memberikan tanggapan dukungan. Dan status ini 10 kali dibagikan.

Dari hasil tanggapan netizen akhirnya terungkap, mantan  Wawali Ambon ini, sepertinya berang atas sikap Walikota Ambon  Richard Louhenapessy yang belakangan dinilai ototiter dengan kebijakan menempatkan sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Ambon.

“Harus dilawan adinda, abang zn (tidak) bisa lihat, pemimpin-pemimpin yang sok (sombong) dan otoriter,” tulis Sam menanggapi salah satu netizen dengan nama akun KaRim ALfathir Bahta, yang merospon postingan itu.

Di awal tanggapannya, Sam Latuconsia bahkan meminta Ajis Talaohu, salah satu akun yang memberikan dukungan pada postingan itu, agar mempersiapkan jaringan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.

“Ade tolong siapkan jaringan ke KPK. Minggu depan ada pergerakan demo di KASN dan KPK. Beta zn (tidak) bisa lihat barang salah-salah ade. Pemimpin-pemimpin korup ini yang bikin Maluku mundur dan stagnan,” tulis Sam penuh ancaman.

Tanggapan mantan Wawali Ambon ini makin mengerucut. Sam membeberkan sejumlah dugaan kasus korupsi di Pemkot Ambon yang disinyalir ada keterlibatan orang nomor wahid di Pemkot Ambon itu.  Rincian sejumlah proyek yang diduga terindikasi korupsi itu dibeberkan secara gamblang.

“Kasus BPDM, taman kota dan SPPD fiktif adalah kasus-kasus yang masih menggantung. Luka ada banyak, tapi mau aniaya  pegawai-pegawai pemkot. Beta lawan dia,” lagi tulis Sam Latuconsina penuh dialeg Ambon.

Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan Sam Latuconsina, marah besar atas kebijakan dan sikap Walikota Ambon dalam mengantikan sejumlah pejabat di lingkup Pemkot Ambon yang dinilai tendensius dan bermuatan balas dendam politik.

“Banyak orang-orang Sam diganti dan didepak dalam proses itu, lantaran dinilai berlawanan politik saat Pilkada lalu. Initinya ini semacam dendam politik,” sebut sumber media ini.

Lalu apa tanggapan Walikota Ambon Richard Louhenapessy atas ancaman dan tudingan mantan pendampingnya itu?.

Senin 22 Oktober 2018, seperti yang dilansir antaranews.com, sang Walikota yang juga Ketua DPD Golkar Kota Ambon itu menanggapi tudingan itu dengan datar.     Dia mengakui, perekrutan pejabat dilingkup Pemkot Ambon dilakukan dengan melihat komitmen calon pejabat yang dinilai memiliki kesadaran untuk membangun kota Ambon lebih baik.

“Yang direkrut kembali telah sadar dan paham akan kekeliruan. Pemerintah juga dalam proses investasi sumber daya manusia membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar,”katanya politis.

Richard  menegaskan dirinya tidak memiliki dendam politik. Selama periode lima tahun yang lalu, kepemimpin di wilayah kerjanya tidak satu pun pejabat yang diganti. Seluruh pejabat dari periode lama tetap melanjutkan tugas.

“Hanya pemimpin yang berjiwa besar yang mampu melaksanakan kebijakan seperti itu. Jika di daerah lain setelah dilantik,  seluruh pejabat akan digantikan semua, tetapi bagi saya itu tidak perlu,” bebernya.

Richard menambahkan, siapa pun berhak untuk menilai dan membuktikan saat menjabat sebagai kepala daerah. “Yang mau menilai silahkan, baru buktikan bisa atau tidak, jangan asal bicara kalau belum membuktikan,” tegasnya.

Tensi perseteruan kedua sosok ini, nampaknya  akan terus berlanjut. Sanggahan Walikota kembali memantul. Sebuah postingan kembali  diunggah oleh mantan Wawali Ambon Sam Latuconsina.

Mantan rival politik di Pilkada Kota Ambon 2017, itu menulis postingan penuh ungkapan bermakna dan seakan menjadi pesan, bahwa perseteruan keduanya akan terus berlanjut.

“Esensi kepemimpinan adalah memindahkan susahnya rakyat menjadi susahnya pemimpin dan memindahkan senangnya pemimpin menjadi senangnya rakyat. So kalo pemimpin menzhalimi rakyatnya,  apalagi anak buahnya, maka sebenarnya dia bukanlah pemimpin tapi PECUNDANG,” tulis Sam dalam postingan yang diunggah, Selasa (23/10/2018) sore.  (BB/DIO)