Dampak yang ditimbulkan adanya berita hoax akan sangat luar biasa antara lain, berupa dampak sosial,ekonomi, politik, keamanan dan yang lebih besar adalah bisa mengancam keutuhan negara. Konten berita hoax biasanya berisi hal negatif yang bersifat hasut dan fitnah. Hoax akan menyasar emosi masyarakat, dan menimbulkan opini negatif sehingga terjadi disintergratif bangsa.

Hoax juga memberikan provokasi dan agitasi negative, yaitu menyulut kebencian, kemarahan, hasutan kepada orang banyak (untuk mengadakan huru-hara, pemberontakan, dan sebagainya), biasanya dilakukan oleh tokoh atau aktivitis partai politik, pidato yang berapi-api untuk mempengaruhi massa.

Hoax juga merupakan propaganda negative, dimana sebuah upaya yang disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi, memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan mempengaruhi langsung perilaku agar memberikan respon sesuai yang dikehendaki oleh pelaku propaganda. (Pontoh : 2017).

Lantas, dari mana asal usul hoax?

Asal usul hoax diyakini ada sejak ratusan tahun sebelumnya yakni ‘hocus’ dari mantra ‘hocus pocus’, frasa yang kerap disebut oleh pesulap, serupa istilah ‘sim salabim’. Salah satu hoax yang pernah menggemparkan adalah ancaman asteroid menghantam bumi dan menyebabkan kiamat. Pada tahun 2015, NASA membantah rumor tersebut.

Kenapa hoax diciptakan dan apa tujuannya?

Hoax biasanya sengaja dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dan mendapatkan keuntungan dari dampaknya. Informasi palsu akan lebih cepat viral jika dibagikan dan semakin banyak visitors pada situs tersebut maka pemiliknya akan mengantongi penghasilan berupa uang.

Trafik visitors yang besar juga akan meningkatkan kepopuleran situs tersebut. Dalam beberapa kasus, hoax juga digunakan sebagai media untuk adu domba, menyebar fitnah, mencemarkan nama baik, membuat kepanikan serta menjatuhkan orang atau golongan tertentu.

Apa bahaya dan dampak hoax?

Hoax bisa menjadi pemicu munculnya keributan, keresahan, perselisihan bahkan ujaran kebencian. Akhir-akhir ini, bertebarnya hoax di tengah masyarakat kian populer dengan memanfaatkan kondisi tertentu demi kepentingan individu maupun kelompok.

Mengingat akan dampak buruknya, setiap orang harus paham untuk menghindarinya. Selain itu, hoax juga bisa menganggu kesehatan mental. Berikut dampak hoax jika terus dibiarkan, diantaranya: (1) hoax dapat menimbulkan kecemasan dan memicu kepanikan publik.

Pikiran menjadi imajiner membayangkan keadaan secara berlebihan. Selain itu, hoax juga mengganggu situasi emosional dan suasana hati yang berkepanjangan sampai menghantui pikiran dalam waktu yang lama; (2) manipulasi dan kecurangan dapat menjatuhkan manusia. Jika terus dibiarkan, penyebaran informasi palsu dapat membentuk mental masyarakat ke arah pemahaman hoax. Mudah percaya dengan informasi palsu tanpa melakukan perbandingan atau klarifikasi terhadap sumbernya.

Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) melakukan survei mengenai wabah hoax nasional. Survei ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi masyarakat terhadap hoax, penyebarannya, klasifikasi dan dampaknya kepada kehidupan berbangsa secara nasional.

Responden yang mengikuti survei ini terdiri dari beragam responden. Responden berumur 15 – 40 tahun, berprofesi sebagai, pelajar/mahasiswa, professional/karyawan, wiraswasta dan tidak bekerja. 


84,50%   Masyarakat terganggu dengan berita hoax
75,90%   Berita hoax menganggu kerukunan bermasyarakat
70,90%   Berita hoax dapat menghambat pembangunan di indonesia
54,10%   Berita hoax didapat dari sumber berita yang tidak jelas
54%        Masyarakat ragu – ragu apakah berita tersebut benar atau palsu
91.80 %  Berita hoax mengenai sosial politik (pilkada, pemerintahan)
44,30%   Masyarakat menerima berita hoax setiap hari

Bagaimana cara menghindari hoax?

Hati-hati dengan judul provokatif dan baca keseluruhan isi informasi atau berita

Hoax seringkali memakai judul sensasional dan provokatif, misalnya dengan langsung mengarah ke pihak tertentu. Judul yang provokatif sering kali sengaja dibuat untuk menarik minat dan rasa penasaran dari pembaca. Isinya pun bisa diambil dari informasi atau berita media resmi, hanya saja direkayasa agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki oleh pembuat hoax.