BERITABETA.COM, Ambon – Rahman Soamole, salah seorang tokoh  masyarakat Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Selatan, meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, agar bisa membangun akses jalan lintas Teluk Bara – Kepala Madan.

“Kami sangat kesulitan karena ruas jalan 48 kilometer (Km) itu belum diaspal. Jika hujan tiba, jalannya berlumpur, jika musim kemarau sepanjang jalan berdebu. Makanya kami minta perhatian Pemerintah Provinsi Maluku,”ungkap Rahman, Minggu (4/8/2019)

Menurut Rahman, akses jalan yang menghubungan kota kecamatan dengan 16 desa di wilayah itu, sangat vital untuk menunjang perekonomian warga disana. Selain kondisi jalannya yang belum diaspel ruas jalan itu juga dibelah oleh sebanyak 9 buah jembatan.

“Kondisi ini sudah dirasakan sejak tahun 1982 silam. Masyarakat yang mayoritas mencari nafkah dari hasil kebun dan nelayan harus terisolasi akibat jalan utama sepanjang 48 kilometer yang menghubungkan  Kabupaten Buru – Buru Selatan rusak parah,” ungkap Rahman.

Atrian kendaraan yang mencoba melewati arus air kali yang membela ruas jalan di Kecamatan Kepala Madan

Mirsnya, Rahman mengungkapkan, jika ada warga ingin pergi berobat ke kota kecamatan,  mereka terpaksa harus menempuh perjelanan lewat laut dengan menggunakan long boat. Bagitupun ketika warga hendak menjual hasil pertanian. Warga tidak mau mengambil resiko lewat darat selain kondisi jalan yang masih rusak, jarak tempuh juga cukup jauh bisa 3-4 jam perjalanan

“Kalau yang darurat atau ingin menjual kakao dan kopra, kami harus lewat laut menumpang long boat viber. Saat ini kondisi kecamatan kami sama sekali tidak bisa dilewati. Jika bisa lewat, hanya bisa menggunakan alat berat seperti eskavator bantuan perusahaan,”keluhnya.

Rahman mengaku, pembangunan jalan itu pernah dijanjikan oleh Gubernur Maluku sebelumnya. Setelah tiga desa yang berada di Kecamatan Buru Utara Barat berulang meminta bantuan dari Pemprov Maluku.

“Kecamatan sudah berupaya meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Maluku agar jalan dapat perbaiki, dan waktu kunjungan mantan Gubernur Maluku Said Assegaf, tahun 2016 dalam rangka kegiatan KEK di Kecamatan Kepala Madan, beliau juga menjanjikan perbaikan jalan, tapi juga tidak terpenuhi,” katanya.

Untuk itu, dirinya meminta agar  jalan penghungung antara Kecamatan Kepala Madan – Teluk Bara ini dapat dibangun untuk memperlancar akses transportasi kepada warga.

“Katong pung (kami punya) Kecamatan Kepala Madan merupakan salah satu kecamatan dengan penyumbang ikan, kelapa dan kakao sangat banyak. Rata rata masyarakat sangat bergantung pada sector perkebunan dan perikanan, tapi dengan kondisi seperti ini kami sangat kesulitan,”pintanya lagi.

Rahman berharap agar Gubernur Maluku yang baru Murad Ismail dapat memperhatikan akses jalan ini agar kedepan kesulitan yang dialami warga di 16 desa itu dapat teratasi (Kamel R Definubun)