BERITABETA.COM, Ambon – Anggota MPR RI, Mercy Chriesty Barends mengajak seluruh warga jemaat GPM, khususnya di lingkup Klasis GPM dan AMGPM Pulau-pulau [Pp] Lease untuk terus merawat dan menjaga nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan keseharian.

Ajakan ini disampaikan Anggota DPR RI Dapil Maluku itu saat menggelar kegiatan  Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada warga GPM yang terhimpun dalam Klasis GPM dan AMGPM Pp Lease yang dipusatkan di ruang Serba Guna Negeri Haruku, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (10/13/2022).

Kegiatan ini diikuti puluhan peserta  dan diisi oleh dua nara sumber masing-masing, Ketua Klasis GPM Pp. Lease Pendeta M. Tomasoa dan Ketua AMGPM Pp. Lease Lenny M Latul.

Mercy yang saat itu hadir memberikan materi secara virtual dari Jakarta mengatakan, Empat Pilar Kebangsaan merupakan pondasi utama seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Empat pilar kebangsaan ini juga sekaligus menjadi dasar memperkuat integritas dan toleransi bangsa yang tujuannya untuk menciptakan kesejahteraan, kedamaian dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dikatakan, empat Pilar Kebangsaan merupakan hal penting yang perlu dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia, termasuk di dalamnya warga jemaat dan harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, di tengah keberagaman suku, ras, dan agama.

“MPR pada titik tertentu mengevaluasi persoalan besar yang terjadi di negara belakangan ini, dengan demikian sosialisasi empat pilar merupakan salah satu program MPR RI," ujar politisi dari PDI Perjuangan tersebut.

Menurutnya, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki empat pilar kebangsaan yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Mercy juga mencontohkan, sejumlah negara yang akhirnya mengalami persoalan-persoalan kronis dan menjadi ancaman serius hingga perpecahan dalam negaranya karena tidak ada kebebasan berpendapat maupun kebebasan menghargai keberagaman.

"Kita perlu bersyukur karena para pendiri bangsa kita telah bersepakat membangun bangsa ini di atas satu kesatuan yakni NKRI, satu bahasa, satu tanah tumpah darah dan satu tanah air Indonesia," beber Mercy.

Dengan begitu, setiap komponen bangsa diharapkan tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa yang telah diwariskan para pendahulu seperti menghargai keberagaman dan toleransi serta menjaga keutuhan NKRI sebagai satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan.

Dia berharap para peserta yang hadir mengikuti kegiatan tersebut bukan hanya terkait penyerapan materi semata tetapi selebihnya menjadi kekuatan dan kemauan bersama mewujudkan gerakan bersama elemen bangsa untuk transformasi sosial bangsa, sekaligus menangkis sejumlah persoalan seperti globalisasi, liberalisme, fundamentalisme, terorisme dan berbagai ancaman lain.

Sementara itu, Ketua Klasis GPM Pulau -pulau Lease Pendeta M. Tomasoa dalam meterinya mengatakan peran gereja dalam implementasi Empat Pilar Kebangsaan sejatinya telah lama diaktualisaikan melalui sejumlah program rutin yang ditetapkan secara berjenjang dari Sinode GPM hingga ke Klasis GPM.

“Sudah banyak program-program yang dicetuskan GPM melalui sidang gerejawi telah diaktualisakan ke tengah masyarakat, terutama kepada jamaat GPM yang ada di Pulau Lease,” ungkapnya.

Dikatakan program-program dari GPM itu lebih banyak menyentuh dengan sisi kehidupan umat atau jemaat, sehingga ini sangat relevan dengan kehidupan berbangsa dan bernega.

“Misalnya bagimana merawat keberagaman diantara umat, gereja bahkan sesama pemeluk agama. Semuanya telah diralisasikan dalam sejumlah program yang ditetapkan dan direalisasikan oleh Klasis GPM. Tentu amanat dari Pancasila ini menjadi hal mutlak untuk tetap diperjuangkan oleh gereja,” pungkasnya.

Meski demikian, Tomasa mengakui, masih banyak tantangan yang harus dihadapi warga gereja di masa mendatang. Terutama terkait dengan kemajuan zaman dan kemjuan  teknologi yang terus mengalami perubahan.

“Tentu kemajuan ini memiliki pengaruh tersendiri bukan saja kepada warga gereja tapi untuk seluruh masyarakat, karena efeknya akan menggeser kekokohan budaya dan adat yang menjadi salah satu kekuatan kearifan lokal kita,”bebernya.

Untuk itu, kata dia, kedepan gereja akan terus mengawal setiap umat dan jemaatnya agar terus memegang teguh prinsip hidup dan amanat GPM serta nilai-nilai luhur yang selama ini menjadi kekuatan bagi warga GPM dan seluruh komponen masyarakat Maluku.

Sedangkan Ketua AMGPM Pulau-pulau, Lease Lenny M Latul dalam paparannya mengatakan, semangat keberagaman yang ada di Indonesia bukanlah menjadi hal baru bagi warga AMGPM Pp Lease, karena kondisi serupa juga dapat ditemui dalam internal AMGPM Pulau-pulau Lease.          

Dikatakan, AMGP Pp. Lease yang menghimpun 10 cabang dan 40 ranting memiliki berbagai karekteristik dan persoalan yang dihadapi. Hal ini tentu menjadi cermin bagimana kedepan AMGPM Pp. Lease dapat terus mempertahankan eksistensinya dengan memecahkan berbagai kendala dan masalah yang dihadapi.

“Dengan kondisional seperti ini, tentunya kita terus diajak untuk mempertahankan solidaritas kita, dengan menjunjung nilai luhur Pabncasila tanpa harus melihat perbedaan sebagai hambatan, tapi dilihat sebagai sebuah kekuatan bersama  untuk memecahkan berbagai persoalan yang terjadi,” bebernya.

Selain masalah internal, kata Lenny pihaknya juga selama ini konsen dengan terus menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah, baik kabupaten maupun di kecamatan untuk memecahkan sejumlah masalah.

Mislanya, konsen memperjuangkan masalah penyelesaian konflik antar negeri, kemiskinan, pengangguran dan masalah-masalah sosial lainnya yang menimpa daerah ini.

Ia juga memaparkan peran AMGP dalam menyurakan kepentingan warga di Pulau Haruku terutama terkait dengan kendala infrastruktur jalan lingkar di Kecamatan Pulau Haruku yang menjadi satu-satunya akses vital bagi masyarkat di daerah ini.

“Tentu masih banyak persoalan sosial yang harus diperjuangkan AMGP Pulau-pulau Lease. Dan sudah saatnya warga AMGP berpikir dan bertindak searah dengan moto AMGPM ‘kamu adalah garam dan terang dunia’ sehingga tidak ada lagi dikotomi yang membuat perpecahan antar sesame, sesuai nilai-nilai luhur Pancasila yang kita anut bersama,” tutup Lenny (*)

 

Pewarta : Febby Sahupala

Editor : Dhino Pattisahusiwa