BERITABETA.COM, Ambon – Anggota MPR RI, Mercy Chriesty Barends, mengatakan empat pilar kebangsaan merupakan pondasi utama seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Empat pilar kebangsaan dinilai sekaligus menjadi dasar memperkuat integritas dan toleransi bangsa yang tujuannya untuk menciptakan kesejahteraan, kedamaian dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan Mercy Barends dalam siaran persnya, Kamis (21/3/2019) terkait sosialisasi  kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan kepada warga di Kota Saumlaki, ibu kota kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Dalam sosialisasi tersebut hadir sejumlah tokoh masyarakat, pemuka adat serta ratusan simpatisan dan kader PDI perjuangan di daerah itu. Barends memaparkan tentang  empat pilar kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.

“MPR pada titik tertentu mengevaluasi persoalan besar yang terjadi di negara belakangan ini, dengan demikian sosialisasi empat pilar merupakan salah satu program MPR RI,” ujar Barends.

Menurutnya, masyarakat Indonesia harus bangga memiliki empat pilar kebangsaan yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Sejumlah negara, kata dia,  akhirnya mengalami persoalan-persoalan kronis dan menjadi ancaman serius hingga perpecahan dalam negaranya karena tidak ada kebebasan berpendapat maupun kebebasan menghargai keberagaman.

“Kita  bersyukur karena para pendiri bangsa kita telah bersepakat membangun bangsa ini di atas satu kesatuan yakni NKRI, satu bahasa, satu tanah tumpah darah dan satu tanah air Indonesia,” tegas Mercy.

Untuk itu, kata dia,  setiap komponen bangsa diharapkan tetap menjaga nilai-nilai luhur bangsa yang telah diwariskan para pendahulu seperti menghargai keberagaman dan toleransi serta menjaga keutuhan NKRI sebagai satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan.

“Saya berharap  para peserta yang hadir mengikuti kegiatan ini  bukan hanya terkait penyerapan materi semata,  tetapi selebihnya menjadi kekuatan dan kemauan bersama mewujudkan gerakan bersama elemen bangsa untuk mentransformasi sosial bangsa, sekaligus menangkis sejumlah persoalan seperti globalisasi, liberalisme, fundamentalisme, terorisme dan berbagai ancaman lainnya (BB-DIO).