BERITABETA, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengkritisi pidato Presiden Joko Widodo dalam pertemuan IMF beberapa waktu lalu yang menyinggung ‘Game of Thrones’. Menurut dia, pemimpin semestinya tidak sering berkhayal dan berfantasi.

Fahri menyebut Jokowi semestinya lebih sering mengutip pidato dan menggaungkan Presiden RI pertama Soekarno maupun tokoh kemerdekaan Indonesia. Bukan malah menyampaikan ‘Game of Thrones’ yang merupakan fiksi buatan Hollywood dalam sebuah acara penting.

“Saya kira Pak Jokowi harus lebih sering mengutip Bung Karno, dari pada fiksi-fiksi terbitan Hollywood. Itu bikin sakit perut kalo bagi saya,” ungkap Fahri di Indonesia, Minggu (14/10/2018).

Dia menilai, apa yang disampaikan Jokowi berbeda dengan pemimpin negara lain. Malah, kata dia, Amerika misalnya selalu mengutip mantan pemimpin dan pemikir bangsanya, seperti sastrawan, budayawan, sejarawan, hingga negarawan.

“Saya lebih senang sekali kalau Pak Jokowi mengutip Bung Karno, Syahrir, Natsir, Muhammad Yamin, dan pendiri bangsa kita,” ujarnya.

“Tetapi mengapa presiden kita mengutip fiksi, Avengers, The Winter Warrior, Game of Thrones. Itu semua fiksi itu, tidak ada dalam kenyataan,” sambungnya.

Lebih baik lagi, menurut Fahri, Jokowi mengutip ayat-ayat yang tertulis di dalam kitab suci. Apalagi, fiksi-fiksi produk Amerika itu belum tentu diketahui masyarakat Indonesia.

“Kan lebih enak dengarnya. Ini fiksi-fiksi Amerika itu orang kita tidak nonton juga, saya tidak nonton juga, tidak ada di tv kita kan,” kata Fahri.

Menurut dia, hal itu disebabkan tak lain karena pemimpin saat ini tidak lagi senang berbicara sejarah bangsa. Pada akhirnya, pemimpin mengajak kaum milenial untuk berpikiran dangkal dan fiksi.

“Sriwijaya dilupakan, Majapahit dilupakan, sejarah-sejarah dilupakan. Ini karena sudah berkhayal dan berfantasi,” pungkasnya. (BB/MRC)