BERITABETA, Ambon – Provinsi Maluku tahun ini akan menggelar Kongres Kebudayaan Maluku (KKM)  di Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru.  Kongres akan dimulai pada tanggal 6 sampai dengan 8 November 2018.

KKM  akan dirangkai dengan berbagai kegiatan, antara lain International Conference On The Search.  Kelas budaya yang melibatkan anak-anak sekolah ini, akan dihadiri oleh sejumlah tamu asing dari beberapa negara. Mereka adalah peniliti tentang Maluku, Australia, Amerika dan perwaklian masyarakat Maluku dari Belanda.

Demikian disampaikan Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Daerah Provinsi Maluku, Toni Pariela kepada wartawan di Ambon, Sabtu (13/10/2018).

Menurut Pariela,  rencananya kegiatan ini akan dibuka langsung oleh menteri atau Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku. KKM adalah agenda yang  bertujuan untuk mempromosikan, mengkampanyekan identitas ke-Maluku-an.

“Melalui KKM ini akan  mendapat pemikiran untuk memperkuat kebudyaan Maluku. Mengingat salah satu tanggung jawab dari lembaga kebudayaan Maluku adalah mengembangkan kebudayaan Maluku, baik itu kebudyaaan Seram, Kei, Aru dan daerah lainnya,”ujar Pariela.

Dikatakan, KKM juga dimaksudkan, agar  Maluku tidak kehilangan identitas dan jati diri, karena  kebudayaan daerah penting sebagai indentitas.

“Jangan hanya bilang katong orang Ambon, katong orang Maluku, padahal katong tidak memiliki kebudayaan apa-apa lagi, dan hal tersebut tidak boleh terjadi,”ucapnya. (BB/DIO)