BERITABETA.COM, Tual – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah kini tengah menjadi barang langka di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).  Kelangkaan ini menimbulkan atrian cukup panjang terjadi di sejumlah agen penyalur dan penjual jenis BBM di kedua daerah tersebut.

Kondisi ini diakui PT. Pertamina terjadi akibat kebutuhan akan minyak tanah di Kota Tual dan Kabupaten Malra sangat tinggi, salah satunya adalah konsumsi miyak tanah sebagai bahan bakar untuk  transportasi laut.

“Dari survei yang kami lakukan terdapat dua informasi penting yang kami terima sebagai  catatan. Pertama banyak agenda daerah khusus Festival Meti Kei, sehingga memicu konsumsi yang tinggi untuk kebutuhan transportasi laut, “ kata Kepala Bagian Pemasaran Pertamina, Yunus kepada media ini di Tual, Selasa (3/11/2020 ).

Yunus menjelaskan, dari estimasi yang dilakukan pihaknya terungkap untuk satu unit kendaraan laut seperti spead boat, kebutuhan minyak tanah bisa mencapai 600 liter dalam sekali perjalanan pergi – pulang.

Ia mengakui, PT Pertamina setiap harinya telah menyuplai minyak tanah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Suplay tetap dilakukan ke sejumlah agen dan pangkalan mitan, namun karena konsumsi transportasi tinggi dan peralihan usaha masyarakat di tengah pandemic Covid-19, menyebabkan masyarakat kesulitan memperoleh minyak tanah.

“Jadi ini murni terjadi karena konsumsi yang tinggi bukan karena terhentinya suplai minyak tanah,” jelasanya.

Untuk mengatasi hal ini, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) telah  bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tual dan Malra untuk melaksanakan operasi pasar, berdasarkan usulan pemerintah daerah.

“Kami telah menggelar operasi pasar dengan harga minyak tanah per liter sebesar Rp3.200, dari harga pasaran sebesar Rp 3.500 – Rp 4.000,“ urainy.

Ia juga mengakui,  Selasa  3 November 2020 (hari ini) PT. Pertamina juga telah  mendistribusikan minyak tanah sebanyak 5000 kilo liter minyak tanah untuk operasi pasar di Kabupaten Maluku Tenggara pada delapan titik /lokasi penyaluran.

Meski masih terjadi kelangkaan, Yunus menjamin, menjelang perayaan Natal 25 Desember 2020 dan Tahun Baru, 1 Januari 2021, ketersedian BBM jenis minyak tanah ini tetap akan terkendali (BB-OL)