"Terdapat 4 kecamatan yang akan di lakukan Survei Seismik 3D Offshore Bone yaitu, Kec Waru, Tutuk Tolu, Kian Darat dan Siritaun Wida Timur," ungkap Agung Adi Susanto.

Dia menerangkan, kegiatan eksplorasi di wilayah terbuka merupakan kegiatan terobosan pemerintah melalui Pertamina untuk memperoleh data bawa permukaan terbaru guna menarik kegiatan eksplorasi di Indonesia.

"Ini sekaligus mendukung target jangka panjang minyak bumi 1 juta BOPD dan as sebesar 12 BSCFD pada tahun 2030 sebagai usaha menjaga ketahanan energi nasional yangg dicanangkan Pemerintah," terangnya.

Susanto menambahkan, Seismik 3D Offshore Bone dan SE Seram merupakan bagian dari komitmen kerja pasti PHE Jambi Merang (KKPJM) di wilayah terbuka.

Untuk itu, dia berharap kegiatan ini dapat mengetahui geomitrik struktur bawah permukaan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan keberhasilan dalam peningkatan temuan cadangan migas baru maupun peningkatan produksi melalui evaluasi data yang lebih komprehensif.

"Tentu metode ini adalah salah satu metode geofisikan yang menggunakan pantulan gelombang seismik, data pantulan tersebut kemudian diproses dan dianalisa untuk memperkirakan gambaran bawah permukaan bumi," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi