Dia menuturkan bahwa pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal sebagai fondasi usaha yang tangguh.

Ia bahkan mengajak peserta untuk melihat kekayaan Ambon mulai dari sektor perikanan, rempah, kreativitas musik dan kuliner sebagai modal besar untuk dikembangkan.

“Jangan kita mati di lumbung padi, jangan kita lapar di tengah kelimpahan. Manfaatkan apa yang ada di Ambon, olah sagu menjadi kuliner modern, olah ikan menjadi produk kemasan bernilai tinggi, manfaatkan limbah kerang menjadi kerajinan,” tuturnya.

Mantan Pj Wali Kota Ambon ini mengungkapkan, modal utama dalam memulai usaha bukan hanya uang, melainkan mentalitas.

“Mental yang tidak malu memulai dari bawah, mental yang tangguh saat gagal lalu bangkit lagi, mental yang jeli melihat peluang,” ungkapnya.

Dirinya menegaskan, Pemkot Ambon berkomitmen akan menyediakan pendampingan lanjutan pasca pelatihan agar ilmu yang diberikan tidak berhenti sebagai teori, tetapi benar-benar berkembang menjadi usaha baru yang produktif.

Sebagai bentuk nyata, dia juga menginstruksikan dinas terkait untuk memastikan monitoring dan pendampingan terus dilakukan.

“Jadilah wirausaha muda yang mandiri. Buktikan bahwa pemuda Ambon bukan pemuda yang pasrah pada keadaan, tetapi pemuda yang mampu menjadi tuan di negerinya sendiri,” pungkasnya. (*)

Editor : Redaksi