BERITABETA.COM, Ambon  - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku mengajak para investor untuk berinvestasi di Maluku sebagai upaya membangun sektor ekonomi Maluku melalui kegiatan ekspor.

Ajakan ini disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie saat menghadiri Coffe Morning dengan tema ‘Bincang Ekspor Maluku’ yang difasilitasi Bea Cukai dan Bank Indonesia, di lantai V Aula Gedung Keuangan Negara, Jumat (27/8/2021).

Sadli mengatakan, saat ini beberapa eksportir yang bergerak di sektor perikanan telah berhasil dan ikut berperan dalam kegiatan eksport beberapa  komoditi unggulan daerah seperti Tuna Frozen, Kepiting, Lobster dan lainya.

“Kita juga mengajak para investor agar bisa masuk untuk melakukan hal yang sama pada komoditas pala dan rempah-rempah yang juga masuk dalam salah satu program prioritas ekspor sumber daya Maluku,” ungkapnya.

Dikatakan, pada tahun 2018 lalu Pemerintah Provinsi Maluku telah membentuk Tim Percepatan Ekspor Maluku dengan sebutan ‘Manggurebe Ekspor’. Pembentukan tim ini, merupakan bukti keseriusan pemerintah dalam mendukung pihak swasta.

Untuk itu, pemerintah daerah saat ini secara intens telah melakukan upaya peningkatan ekspor, dengan mengajak investor untuk ikut berinvestasi serta mempromosikan Maluku sebagai pintu gerbang Indonesia Timur.

Menurut Sadali, Maluku sebenarnya punya resource sumber daya unik dan unggul. Kedua opsi ini diklaim tidak dimiliki negara atau daerah lain. Dengan begitu, sumber daya Maluku seharusnya dapat diberdayakan masyarakat, yang nantinya dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Hal ini sesuai arahan Presiden, yakni membangun dari pinggiran dan Maluku harus memimpin dari Indonesia Timur,” urainya.

"Dengan melihat keunggulan sumber daya yang kita miliki, seharusnya bisa termanfaatkan. Secara geografis memang lokasi kita terkendala pada alur perdagangan nasional yang selama ini masih tercentris di Jawa dan Bali," sambung Kadis Kehutanan Provinsi Maluku ini.

Sebagai upaya mengenjot sector ini, Plh Sekda itu mengatakan pemerintah daerah telah memikirkan dan merencanakan konsep Lumbung Ikan nasional (LIN) sebagai solusi membuka jalur logistik. Namun, apapun program yang dibangun pemerintah, prioritas utamanya adalah memajukan sektor usaha.

"Hal inilah yang mendasari dilaksanakannya agenda Coffee Morning hari ini," lanjutnya.

Sadli menambahkan, salah satu faktor yang membuat ekonomi tumbuh adalah potensi SDM atau Sumber Daya Alam yang baik. SDM yang kompeten sangat diperlukan untuk melaksanakan segala kegiatan yang menunjang meningkatnya perekonomian negara maupun daerah. Selain SDM, Sumber Daya Alam juga menjadi salah satu aspek dalam pertumbuhan ekonomi.

"Tanpa SDA, pertumbuhan ekonomi mustahil bisa terjadi. Maka dari itu, mengelola potensi SDA sangat penting dilakukan. Dalam perekonomian, SDA berperan sebagai bahan dasar untuk setiap produksi, tanpa adanya hal ini maka suatu negara atau daerah tidak akan memproduksi secara optimal," tandasnya.

Ia juga menegaskan, berbagai permasalahan dan masukan yang disampaikan para pelaku usaha, menjadi perhatian pemerintah daerah. Salah satu diantara masukan tersebut adalah mengenai pembentukan wadah bagi pelaku usaha.

"Yang jelas, pertemuan hari ini bukan akhir dari pengambilan keputusan. Mungkin permasalahannya ada suatu (Pembentukan) wadah. Apakah dalam bentuk BUMD atau yang lain sebagai titik kumpul mereka menelaah informasi pasar misalnya," tegasnya.

Kegiatan ini ikut menghadirkan para eksportir dan Logistic Expert (Ahli logistik) dari Jakarta dan Surabaya yang telah ahli dalam mengasistensi keberhasilan ekspor.

Diskusi Bincang Ekspor Maluku kali ini juga dihadiri, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGPP), Asisten III Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku Meikyal Pontoh, Kepala Bappeda Anton Lailossa.

Kemudian, Kadis Perindag Elvis Pattiselano, perwakilan Kemenkeu Maluku, perwakilan BI Maluku, perwakilan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Maluku, perwakilan BPS Maluku, PT. Garuda Indonesia, PT. Angkasa Pura dan PT. Pelindo (*)

Editor : Redaksi