BERITABETA.COM, Ambon — Pencarian terhadap seorang nelayan asal Batu Jungku, Kabupaten Buru bernama Arifin Waiulung (50) yang dilaporkan hilang kontak saat melaut di sekitar perairan Batu Jangku pada Selasa 20 Januari 2024 telah dihentikan Badan SAR Nasional (Basarnas).

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafa dalam keterangan tertulis yang diterima media ini di Ambon, Senin (27/1/2025) menjelaskan, nelayan yang pergi melaut menggunakan perahu sampan sekitar 15.10 WIT itu hingga malam tidak kunjung kembali.

"Upaya Pencarian korban pun sempat dilakukan oleh masyarakat setempat sebelum meneruskan informasi laka laut ini ke Pos SAR Namlea," jelas Muhamad Arafah.

Arafah mengungkapkan, upaya pencarian yang dilakukan terhadap korban oleh Tim Rescue Pos SAR Namlea, TNI, POLRI dan Masyarakat sekitar tidak juga membuahkan hasil. Korban dinyatakan hilang oleh Basarnas usai tujuh hari Operasi pencarian.

Dia mengaku, hasil koordinasi bersama tim SAR gabungan dan pihak keluarga, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.

Pihak keluarga menerima dengan lapang dada dan berterima kasih atas upaya pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan selama sepekan ini.

"Hasil koordinasi bersama Tim SAR Gabungan dan keluarga, Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Keluarga menerima dan berterimakasih atas upaya yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan selama sepekan ini," akuinya.

Sebelumnya, Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafa menerangkan, korban pergi melaut menggunakan longboat di sekitar perairan Batu Jungku pada 20 Januari 2025, namun hingga sore hari sekitar pukul 17.00 WIT korban belum kunjung kembali.

"Korban pergi melaut sejak tanggal 20 Januari menggunakan longboat di sekitar perairan Batu Jungku, namun hingga sore hari pukul 17.00 WIT, korban diketahui tak kunjung kembali," jelas Muhamad Arafa. (*)

Editor : Redaksi