Pada awal kelangkaan BBM, harga Pertalite sudah dipatok seharga Rp 30.000 per liter di tingkat pengecer. Padahal, saat normal, harga Pertalite di pengecer dibanderol seharga Rp 15.000 per liter. 

PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku saat itu meminta masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya agar jangan memercayai informasi terkait terjadinya kelangkaan BBM yang meluas melalui media sosial.

Pasalnya, informasi tersebut membuat panik masyarakat dan berdampak terhadap munculnya kekhawatiran massal yang berujung pada antrean panjang di SPBU di Kota Sorong dan sekitarnya.

Area Manager Communication Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku, Edi Mangun di Sorong, mengatakan bahwa kekhawatiran masyarakat pelanggan Pertamina ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjual BBM jenis Pertalite dengan harga yang jauh di atas harga kewajaran yang ada di SPBU.

Dia mengatakan, hal ini terbukti dengan penangkapan yang dilakukan oleh pihak Polresta Sorong terhadap oknum yang membeli BBM di SPBU dan kemudian menjual BBM dengan harga yang sangat tinggi (*)

Editor : Redaksi