Daerah itu didominasi oleh dataran rendah dengan ketinggian antara 0 hingga 55 meter di atas permukaan laut, dan topografinya mencakup rawa-rawa serta aliran sungai besar seperti Sungai Maro.

Kawasan ini memiliki iklim tropis lembab dengan curah hujan tinggi, cocok untuk pertanian padi dalam program cetak sawah.

Provinsi Papua Selatan sendiri mencakup luas sekitar 120.270,11 km⊃2;, dan Kabupaten Merauke menjadi wilayah administratif terluas di Indonesia dengan luas mencapai 46.791,63 km⊃2;.

Jumlah penduduk di wilayah ini masih rendah dibandingkan daerah lain di Indonesia, dengan kepadatan rata-rata sekitar 7,27 jiwa/km⊃2;, yang membuatnya cukup jarang penduduk meskipun area geografisnya luas.

Topografi dataran rendah serta akses pada sumber air alami di Wanam menjadikannya lokasi strategis untuk pengembangan proyek agrikultur seperti cetak sawah satu juta hektare, yang kini diprioritaskan sebagai bagian dari agenda ketahanan pangan nasional di bawah pemerintahan

Wanam merupakan bagian dari visi besar Kabinet Merah Putih untuk memperluas lahan pertanian guna mencapai kemandirian pangan. Di tengah ketergantungan Indonesia pada impor pangan, proyek ini bertujuan untuk memperkuat produksi beras dalam negeri.

Dalam beberapa bulan terakhir, Jhonlin Group, perusahaan milik Haji Isam, membawa ribuan alat berat dan tenaga ahli ke Papua untuk mengolah lahan di sana.

Melalui proyek ini, diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat lokal, meningkatkan kesejahteraan mereka, serta mendukung agar keterlibatan masyarakat lokal sebagai tenaga petani dapat ditungkatkan skillnya.

Selain aspek ekonomi, proyek ini juga melibatkan konsultasi dengan masyarakat adat dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pengelolaan lahan tetap selaras dengan nilai-nilai lokal.