BERITABETA.COM, Namlea - Penjabat Bupati Buru, Djalalaluddin Salampessy menyampaikan bantahan sekaligus meluruskan chatting [obrolan] yang ditaruh di WhatsApp Group [WAG] Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Buru.

Chatting yang dilanjutkan  pada Sabtu 9 Juni 2022 itu, kini menjadi konsumsi pubik dan ditanggapi membias.

Kepada wartawan di ruang rapat utama lantai II Kantor Bupati, Rabu siang (13/7/2022), Djalaluddin Salampessy menceritakan, pasca kejadian emosionl Gubernur Maluku yang mengajak  bakalai, itu banyak isue yang membias, kemudian menjadi topik liar.  Bahkan ada kata-kata yang keluar seperti itu, bernada fitnahan, mengatai biadab  dan bernada intimidasi kepada wartawan.

Atas kejadian itu, selaku Penjabat Bupati Buru, Djalaluddin mengaku tidak sepakat dengan pernyataan dan kalimat bernada fitnah seperti itu.

"Sejarahnya, ketika terjadi kegiatan (peristiwa) itu,  masuk laporan yang cukup banyak. Laporan si A begini, si B begini. Langkah ini harus kita lakukan begini yang kesemuanya saya pikir itu fitnah, " ujar Djalaluddin.

Laporan - laporan bernada fitnahan itu, salah satunya yang telah di-copy kemudian  dilanjutkan Djalaluddin ke WAG internal Forum OPD, bahwa ada informasi semacam ini yang beredar.

"Jangan sampai kemudian fitnah- fitnah ini merajalela di akun Facebook atau media sosial. Makanya saya meminta teman - teman pimpinan OPD untuk memberitakan hal- hal yang baik supaya mengimbangi informasi buruk semacam ini,” jelasnya.

Menurutnya, banyak informasi sebagai laporan tadi yang kemudian harus disikapi oleh pimpinan OPD.

"Jangan sampai informasi itu menjadi liar dan menjadi berita buruk, " harap Djalaluddin.

Dan ternyata, kata dia,  niat baik pihaknya itu diterjemahkan lain.

“Sekarang jadinya bahwa kami yang menyampaikannya," sesalnya.

Djalaluddin kembali menegaskan, bahwa tidak ada niat menjistifikasi dengan kata-kata dan kalimat seperti yang kini beredar luas dalam pemberitaan media. 

"Masya Allah, kita tidak mungkin menjistifikasi seseorang dengan kata-kata seperti ini, " tegas dia.

Kalau itu diterjemahkan seperti itu, kata Djalaluddin  mohon maaf.

"Tidak ada niat sedikit pun. Sebagai penjabat tidak memiliki pemahaman kata-kata seperti itu, " tandasnya lagi.

Copy-an yang ditaruh di WAG internal Forum OPD ini juga ditanggapi emosional oleh Kadis Kesehatan, Ismail Umasugi sebab kalimat yang  menyinggung kakak kandungnya yang juga mantan Bupati.

Akibatnya, Ismail menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kesalafahaman itu,  hendak  diluruskan malam itu juga, namun Ismail telah mematikan teleponnya,” tutup Djal sapaan akrabnya (*)

Pewarta : Abd. Rasyid T